Liputan6.com, Jakarta - PT Sentul City Tbk (BKSL) mencetak laba bersih Rp 286,75 miliar pada semester I 2021. Laba bersih ini melonjak signifikan sebesar 221 persen dibanding periode yang sama 2020, saat perseroan mencatatkan rugi bersih Rp 237,9 miliar.
Kenaikan laba ini ditopang oleh lonjakan pendapatan sebesar 1.435,8 persen menjadi Rp 2,4 triliun pada semester I 2021, dibandingkan pendapatan pada semester 1 tahun 2020 sebesar Rp 159,3 miliar.
Advertisement
“Ekspansi bisnis serta langkah-langkah perbaikan kinerja seperti penghematan biaya dan penjualan aset strategis berhasil meningkatkan pendapatan perusahaan," kata Presiden Direktur PT Sentul City Tbk Tjetje Muljanto dalam keterangan persnya yang diterima Liputan6.com, Rabu (1/9/2021).
Hal tersebut menjadi angin sejuk di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang masih dilanda efek negatif pandemi Covid-19 dan terpuruknya daya beli konsumen. Pada semester 1 2021 kenaikan penjualan tersebut salah satunya berasal dari penjualan properti investasi yakni AEON Mall yang negosiasinya sudah direncanakan sejak lama.
Tjetje menambahkan total liabilitas Sentul City pada semester 1 2021 juga turun 21 persen atau Rp 1,7 triliun menjadi Rp 6,4 triliun (secara year to date) dibanding total liabilitas di akhir tahun 2020 sebesar Rp 8,1 triliun.
Turunnya liabitas ini membuktikan perseroan tetap komit dalam memenuhi kewajiban kepada pihak ketiga. Rasio total Aktiva perseroan dibanding Total kewajiban per Semester 1 2021 tercatat sebesar 187%.
Sentul City, kata Tjetje, akan tetap fokus pengembangan wilayah perkotaan hijau yang inovatif dan berkesinambungan. Perseroan tetap berkomitmen untuk menjadikan Sentul City sebagai tujuan utama hunian, pariwisata, dan investasi yang mendukung pengembangan Sentul Selatan dan sekitarnya dengan konsep “one stop living”.
Sentul City juga akan mengembangkan kawasan baru di area sekitar 250 hektar di Bogor. Untuk itu, pihaknya membuka peluang kerja sama dalam bentuk strategic partner dengan beberapa pengembang besar lokal maupun internasional.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham BKSL
Sentul City juga akan mengembangkan kawasan baru di area sekitar 250 hektar di Bogor. Untuk itu, pihaknya membuka peluang kerja sama dalam bentuk strategic partner dengan beberapa pengembang besar lokal maupun internasional.
Pada penutupan perdagangan Rabu, 1 September 2021, saham BKSL turun 1,89 persen ke posisi Rp 52. Saham BKSL sempat dibuka stagnan Rp 53.
Saham BKSL berada di level tertinggi Rp 54 dan terendah Rp 52 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.677 kali dengan volume perdagangan 917.332.
Reporter: Elizabeth Brahmana
Advertisement