Top 3: Bukit Asam Produksi 13,3 Juta Ton Batu Bara hingga Semester I 2021

Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Kamis, 2 September 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 02 Sep 2021, 10:02 WIB
Aktivitas pekerja menggunakan alat berat saat menurunkan muatan batu bara di Pelabuhan KCN Marunda, Jakarta, Minggu (27/10/2019). Berdasarkan data ICE Newcastle, ekspor batu bara Indonesia menurun drastis mencapai 5,33 juta ton dibandingkan pekan sebelumnya 7,989 ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Produksi batu bara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencapai 13,3 juta ton hingga semester I 2021. Perseroan berhasil mencatatkan penjualan sebanyak 12,9 juta ton.

Untuk tahun ini, Perseroan membidik kenaikan volume produksi batu bara dari 25 juta ton pada 2020 menjadi 30 juta ton pada 2021. Sejalan dengan itu, Direktur Utama PTBA, Suryo Eko Hadianto mengatakan volume ekspor juga akan ditingkatkan.

"Yang jelas Bukit Asam juga akan meningkatkan ekspornya. Karena rencana produksinya juga meningkat dari 25 juta ton tahun lalu, tahun ini naik jadi 30 juta ton. Jelas volume ekspornya juga akan meningkat,” kata dia dalam Press Conference Kinerja PT Bukit Asam Tbk, Selasa, 1 September 2021.

Artikel Bukit Asam produksi 13,3 juta ton batu bara hingga semester I 2021 menyita perhatian pembaca di saham. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut sejumlah artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Kamis, (2/9/2021):

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


1.Bukit Asam Produksi 13,3 Juta Ton Batu Bara hingga Semester I 2021

Aktivitas pekerja saat mengolah batu bara di Pelabuham KCN Marunda, Jakarta, Minggu (27/10/2019). Berdasarkan data ICE Newcastle, ekspor batu bara Indonesia menurun drastis 33,24 persen atau mencapai 5,33 juta ton dibandingkan pekan sebelumnya 7,989 ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Produksi batu bara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencapai 13,3 juta ton hingga semester I 2021. Perseroan berhasil mencatatkan penjualan sebanyak 12,9 juta ton.

Untuk tahun ini, Perseroan membidik kenaikan volume produksi batu bara dari 25 juta ton pada 2020 menjadi 30 juta ton pada 2021. Sejalan dengan itu, Direktur Utama PTBA, Suryo Eko Hadianto mengatakan volume ekspor juga akan ditingkatkan.

"Yang jelas Bukit Asam juga akan meningkatkan ekspornya. Karena rencana produksinya juga meningkat dari 25 juta ton tahun lalu, tahun ini naik jadi 30 juta ton. Jelas volume ekspornya juga akan meningkat,” kata dia dalam Press Conference Kinerja PT Bukit Asam Tbk, Selasa, 1 September 2021.

Berita selengkapnya baca di sini


2.Hero Supermarket Jual Aset IKEA Sentul City kepada Perusahaan Afiliasi APD

Gambar yang diambil pada tanggal 6 Mei 2019 menunjukkan logo di toko konsep IKEA di pusat kota di Place Madeleine di Paris. (Thomas SAMSON / AFP)

PT Hero Supermarket Tbk (HERO) menjual aset berupa tanah dan bangunan IKEA Sentul City di Bogor, Jawa Barat kepada PT Archipelago Property Development (APD).

Penjualan aset tanah dan bangunan IKEA Sentul City tersebut merupakan transaksi afiliasi. Hal ini seiring APD merupakan afiliasi perseroan. APD dan PT Hero Supermarket Tbk dikendalikan baik langsung dan tidak langsung oleh Jardine Matheson Holdings Limited.

Hal tersebut dengan APD dan perseroan memiliki pemegang saham sama yaitu Mulgrave Corporation B.V dan The Dairy Farm Company. Selain itu memiliki satu atau lebih anggota direksi dan dewan komisaris yang sama.

Berita selengkapnya baca di sini


3.Alasan Reksa Dana Pendapatan Tetap Pasar Uang Jadi Pilihan Investasi pada 2021

Ilustrasi investasi (Foto: Unsplash/Austin Distel)

Kondisi ekonomi saat ini dinilai masih belum pulih membuat para investor perlu cermat menempatkan pilihan investasi. Selain diharapkan dana tetap aman, tentunya investasi diharapkan mampu terus mencetak untung.

Head of Investment Research PT Infovesta Utama, Wawan Hendrayana mengatakan, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang adalah pilihan untuk mewujudkan tujuan investasi investor pada 2021.

Infovesta mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara year to date dari 30 Desember 2020 hingga 31 Agustus 2021 hanya tumbuh 2,86 persen. Sementara secara bulanan (month on month/mom) IHSG hanya tumbuh 1,32 persen.

Berita selengkapnya baca di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya