Liputan6.com, London - Inggris akan memberikan dosis ketiga vaksin COVID-19 kepada orang-orang yang sangat tertekan kekebalannya guna pencegahan reaksi imun yang lebih baik. Meskipun begitu, para pejabat menekankan bahwa tawaran itu terpisah dari program vaksin booster penguat yang lebih luas.
Inggris mengikuti langkah Amerika Serikat, yang bulan lalu mengesahkan dosis ketiga buatan Pfizer-BioNTech dan Moderna Inc untuk orang-orang dengan sistem kekebalan lemah yang cenderung memiliki perlindungan lebih lemah dari suntikan dua dosis vaksin COVID-19.
Advertisement
Dilansir dari Channel News Asia, Kamis (2/9/2021), Public Health England atau Badan Kesehatan Masyarakat Inggris pada hari Rabu mengatakan keputusan untuk menawarkan dosis ketiga kepada orang yang mengalami imunosupresi.
Berdasarkan data, sebanyak 40 persen orang mengalami imunosupresi hanya menghasilkan antibodi tingkat rendah dari dua suntikan vaksin COVID-19.
Namun, para pejabat menekankan bahwa dosis ketiga bukanlah dosis booster atau penguat karena akan diberikan sebagai bagian dari jadwal vaksinasi COVID-19 utama dan bertujuan untuk membantu proses awal menghasilkan reaksi kekebalan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pemerintah Terima Saran JCVI
"Kami ingin orang-orang dengan sistem kekebalan yang sangat tertekan memiliki peluang terbaik untuk mendapatkan perlindungan dari COVID-19 melalui vaksinasi," kata Wei Shen Lim, Ketua Imunisasi COVID-19 untuk Komite Bersama untuk Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI).
Saran terakhir JCVI tentang program booster yang lebih luas untuk orangtua dan rentan diharapkan segera. Penyelenggara sebelumnya mengatakan bisa dilakukan mulai bulan ini.
Dosis ketiga akan diberikan kepada orang dengan kondisi imunosupresi seperti HIV/AIDS, dan mereka yang telah menerima perawatan imunosupresif seperti kemoterapi. Langkah ini akan berdampak kurang dari 1% dari populasi, sekitar 400-500.000 orang.
Para pejabat mengatakan vaksin mRNA yang dibuat oleh Pfizer dan Moderna harus digunakan sebagai dosis ketiga, karena ada lebih banyak data tentang suntikan ini, tetapi vaksin AstraZeneca dapat ditambahkan nanti jika data mendukung langkah tersebut. Pemerintah mengatakan menerima saran JCVI.
"Layanan Kesehatan Nasional (NHS) akan menghubungi orang-orang sesegera mungkin untuk membahas kebutuhan mereka dan mengatur janji untuk dosis ketiga jika sesuai secara klinis," kata Menteri Kesehatan Sajid Javid.
"Ini bukan awal dari program booster, kami terus merencanakan ini untuk dimulai pada bulan September."
Reporter: Cindy Damara
Advertisement