Liputan6.com, Jakarta - Penelusuran asal mula COVID-19 harus dilakukan berdasarkan sampel laboratorium yang dikumpulkan di seluruh dunia sebelum merebaknya pada 2019, kata seorang pakar kesehatan Mozambik.
"Penting untuk melakukan penyelidikan pada sampel yang disimpan selama tiga atau empat tahun terakhir di laboratorium di berbagai belahan dunia," kata Eduardo Samo Gudo, wakil direktur Institut Kesehatan Nasional Mozambik.
Advertisement
Hal ini ia ungkapkan dalam wawancara baru-baru ini dengan Xinhua, menambahkan bahwa sampel yang diambil dari hewan harus disertakan.
Dikutip dari laman Xinhua, Kamis (2/9/2021), pakar kesehatan itu juga mengatakan kebenaran soal asal mula COVID-19 tidak akan pernah tercapai jika prosesnya dirusak oleh politisasi.
"Ketika sains dipolitisasi, kita kehilangan semua konten dan wawasan ilmiah, dan argumen ilmiah dilupakan," kata Gudo.
Ada banyak preseden di mana kasus pertama terdeteksi di satu negara tetapi peristiwa zoonosis (ketika virus melompat dari spesies hewan ke manusia) terjadi di negara lain yang normal, jelas Gudo.
"Yang penting jangan dipolitisir, penyelidikan asal-usulnya ilmiah, bukan politik," ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
China Minta WHO Investigasi COVID-19 di Amerika Serikat
Amerika Serikat (AS) kerap menuntut agar ada investigasi lanjutan di China terkait asal pandemi COVID-19. AS tidak sepenuhnya yakin pada investigasi yang dilaksanakan China-WHO pada awal 2021.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China pernah meminta agar ada investigasi WHO di Amerika Serikat. Tempat yang ia sebut adalah laboratorium Fort Detrick di Maryland.
"Jika ada investigasi kepada laboratorium, maka WHO harusnya berkunjung ke Fort Detrick," ujar Jubir Kemlu China Zhao Lijian seperti dikutip media pemerintah China, Xinhua.
Laboratorium Fort Detrick merupakan tempat penelitian dokter militer AS untuk penyakit menular.
Pihak China menilai AS memiliki motivasi politik dalam penyelidikan asal mula COVID-19. Zhao berkata motif AS "buas" dan "sudah lama ketahuan."
Ini bukan pertama kalinya Zhao Lijian mengeluarkan pernyataan kontroversial saat pandemi COVID-19 ketika mantan Presiden Donald Trump menyebut COVID-19 berasal dari China. Zhao lantas menuding virusnya datang dari AS. Belakangan ini akun pemerintah China di Twitter juga semakin agresif dalam memberikan pernyataan.
Advertisement