Liputan6.com, Jakarta - Jagat internet sebagai ruang publik membawa perubahan dalam dunia nyata. Sayangnya, perubahan itu tidak melulu bersifat positif, namun juga negatif. Butuh kecakapan digital agar aktivitas di dunia maya membawa dampak positif untuk masyarakat.
Untuk meningkatkan kecakapan digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggagas Gerakan Nasional Literasi Digital. Di Kabupaten Cilacap, gerakan ini mewujud dalam bentuk seminar daring bertajuk "Sopan dan Beradab di Media Sosial", Kamis (2/9/2021).
Satu di antara materi yang dipaparkan pada seminar ini ialah 'Keamanan Digital'. Keamanan digital menjadi isu yang krusial sejak kejahatan siber marak di Indonesia. Kejahatan siber yang dimaksud meliputi peretasan, doxing, perundungan siber, bahkan pelecehan seksual di ranah digital.
Baca Juga
Advertisement
"Kejahatan siber massif di media sosial karena penetrasi internet di Indonesia tinggi, penetrasi internet di Indonesia peringkat 15 di Asia," kata Muhammad Ridlo, jurnalis Liputan6.com, yang juga pengasuh madrasah di Banyumas, Jawa Tengah.
Untuk berinternet dengan aman, Ridlo membagikan tips untuk mencegah kebocoran data pribadi di ranah digital. Pertama, menggunakan kata sandi yang unik dan rumit untuk semua akun media sosial maupun e-mail.
Hindari menggunakan kata sandi yang sama untuk semua akun medsos. Sebab, ketika satu akun berhasil diretas, maka akun lain menjadi rentan dibobol.
Yang selanjutnya validasi setiap link yang mencurigakan. Ketika berselancar, pengguna kerap mendapat kiriman link yang muncul pada layar gawai atau komputer jinjing. Hindari mengklik link yang tiba-tiba muncul karena bisa jadi itu adalah halaman login palsu buatan hacker.
"Berikutnya terapkan keamanan dua langkah pada prangkat yang dipakai," ujar dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak Video Pilihan Ini:
Kata Bupati Cilacap
Aplikasi yang tidak terverifikasi juga menjadi pintu masuk para peretas data pribadi. Karena itu, pastikan aplikasi yang terunduh berasal dari sumber yang aman. Untuk pengguna telepon pintar berbasis android bisa mengunduh aplikasi melalui Google Playstore sementara untuk pengguna Aple bisa mengunduh di Appstore.
"Yang sering diabaikan log out setelah masuk ke jejaring media sosial atau akun pribadi, padahal ini rentan peretasan. Dan jangan lupa juga membaca informasi secaralengkap misalnya term of service dari layanan yang dipilih," ucap Tatto.
Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji, pada sambutan menyatakan jejaring internet memberi peluang para pelaku usaha untuk berkembang lebih cepat. Untuk itu, butuh kecakapan agar bisa memanfaatkan jaringan internet untuk hal-hal yang positif dan kreatif.
"Karena itu, ikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh dan tetap santun dalam bermedia sosial," tuturnya.
Webinar kecakapan ber-medsos ini juga menghadirkan pembicara Ahmad Khoirul Anwar, Dosen DKV Universitas Sahid Surakarta dan Owner Roycool Studio. Kemudian, Khotibul Rohman, Ketua Asosiasi Pengasuh Pesantren Digital Santrinet, Leviana JH Lotulung, Dosen Fisipol Universitas Sam Ratulangi dan pegiat JEPELIDI, serta Shafinaz Naschiar, News Anchor RCTI. Acara ini dimoderatori oleh Bobby Aulia.
Advertisement