Liputan6.com, Jakarta Penggunaan masker telah direkomendasikan sebagai langkah menekan penyebaran Covid-19. Namun sejak pandemi melanda tahun lalu, tak sedikit kisah tak mengenakkan yang terjadi di seantero dunia, seperti yang dirasakan oleh seorang profesor di Amerika Serikat.
Dilansir dari laman People, Kamis, 2 September 2021, profesor yang sempat pensiun dan kembali lagi mengajar bernama Irwin Bernstein, memilih menjaga kesehatannya daripada mempertahankan kariernya. Hal ini terjadi setelah seorang mahasiswi menolak menggunakan masker dengan benar selama salah satu kelasnya.
Bernstein mengundurkan diri dari posisinya sebagai profesor di University of Georgia pada 24 Agustus 2021. Keputusan ini diambil setelah seorang mahasiswa yang tak disebutkan namanya masuk ke kelasnya tanpa masker, demikian menurut surat kabar independen yang dikelola mahasiswa, Red & Black.
Baca Juga
Advertisement
Masker telah terbukti membantu menekan penyebaran Covid-19 yang telah menginfeksi jutaan orang seantero dunia sejak 2020. Bernstein mengatakan kepada Red & Black bahwa ia meminta mahasiswi itu untuk mengambil masker cadangan dari kantor penasihat, namun mahasiswi itu diberikan masker oleh temannya.
Profesor berusia 88 tahun itu menjelaskan dirinya memiliki kondisi kesehatan yang membuatnya sangat rentan terhadap Covid-19, yakni diabetes tipe 2 dan hipertensi. Terlepas dari permintaannya, mahasiswi itu menolak menggunakan masker dengan benar.
Ia memakai masker di bawah hidungnya dan membuat Bernstein mengumumkan pengunduran dirinya di depan kelas. "Siswa itu mengatakan kepada saya bahwa masker itu tidak nyaman dan ia melepasnya," kata Bernstein, kepada People dalam sebuah pernyataan.
"Saya merasa tidak nyaman berada di ruangan dengan seorang mahasiswi yang membuka maskernya dan memberi tahu mereka bahwa saya akan pensiun lagi dan pergi," tambah veteran Angkatan Udara ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Alasan Mahasiswi
Mahasiswi itu mengklaim bahwa ia mengalami kesulitan bernapas dengan masker. Namun Bernstein tidak mengenali "tanda gangguan pernapasan" pada mahasiswi itu.
"Jika dia mengatakan itu kepada saya, saya akan mencoba mencari bantuan untuk mengatasi masalahnya," lanjut Bernstein.
Sejak kejadian itu, Bernstein mengatakan bahwa ia dikirimi email "tidak senonoh" dan "mengganggu" dari orang-orang yang tidak setuju dengan tindakannya. Namun, ia juga mendapat dukungan dari orang sekitarnya.
"Saya telah mendengar dari banyak mantan mahasiswa dan kolega dan kenalan saya berterima kasih atas dukungan mereka. Faktanya, salah satu hasil positif dari ini adalah berhubungan kembali dengan mereka," katanya.
Advertisement
Di Rumah Saja
Kini, Bernstein menyebut akan menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah. Ia juga tidak memiliki rencana untuk mencari pekerjaan lain.
Ayah empat anak ini menjelaskan, ia tidak memiliki kebutuhan finansial. Ia telah setuju untuk menerima pembayaran kurang dari seperempat dari tarif yang dia terima sebelum pensiun.
Bernstein tidak lagi harus mempertaruhkan kesehatannya di dalam ruang kelas saat pandemi. Namun, ia bersedih karena waktu dirinya untuk mengajar di kampus harus berakhir.
Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah Covid-19
Advertisement