Terjangan Badai Ida Picu Sapi Tersangkut di Pohon, Ini yang Terjadi Selanjutnya

Aksi penyelamatan aneh untuk seekor sapi yang terjebak di pohon di Florissant terekam kamera.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Sep 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi sapi (pixabay)

Liputan6.com, Baton Rouge - Setelah Badai Ida mereda, orang-orang Louisiana mulai bekerja, menaksir kerusakan akibat badai dan membantu tetangga mereka, baik manusia maupun sapi.

Pada selasa malam, Paroki St. Bernard melalui akun St. Bernard Parish membagikan sebuah video klasik aksi peduli antar masyarakat Louisiana, Kepala Operasi Road Yard Louis Pomes dan pegawai pemerintah paroki Tyler Acosta, David Palmer dan Roy Ragan Sr. menyelamatkan seekor sapi yang tersangkut di pohon.

Melansir dari laman USA Today, Jumat (3/9/2021), para penyelamat menemukan sapi itu terjebak di Florissant, Louisiana, yang terletak di sebelah timur New Orlean.

Tak lama setelah diunggah, video tersebut menjadi viral. Puluhan ribu penonton dan penyuka di sosial media. Serta lebih dari 75 ribu penonton di Facebook.

Wartawan dan pengguna media sosial lainnya saling membagikan ketidakpercayaan mereka pada situasi aneh tersebut, baik untuk manusia maupun hewan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Badai Ida Sebabkan 7 Kematian

Seorang pria melewati bagian dari sebuah bangunan di French Quarter yang terjatuh dan menutup jalan akibat tertiup angin saat badai Ida menerpa kawasan New Orleans, Minggu (29/8/2021). Badai topan Ida mulai melanda daratan wilayah selatan Amerika Serikat (AS). (AP Photo/Eric Gay)

Setidaknya ada 2 juta penduduk Louisiana yang hidup tanpa listrik pada hari Rabu setelah hujan lebat dan angin kencang dari Badai Ida. Setidaknya 7 kematian telah disebabkan oleh badai seiring dengan sisa badai menuju utara.

1 orang tewas di Rockville, Maryland, akibat banjir dari hujan lebat yang disebabkan Badai Ida.

Badai Ida adalah badai terkuat kelima yang menghantam daratan AS berdasarkan kecepatan angin saat menyentuh tanah.

 

Reporter: Ielyfia Prasetio

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya