90 Persen Ruang ICU di Malaysia Terisi Akibat COVID-19

Keterisian ruang ICU di Malaysia sudah mencapai 90 persen akibat COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 03 Sep 2021, 08:30 WIB
Dua muslimah mengenakan kostum bendera nasional Malaysia berjalan di depan Monumen Nasional saat perayaan Hari Nasional ke-64 untuk memperingati kemerdekaan dari penjajahan Inggris di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (31/8/2021). (AP Photo/Vincent Thian)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Kasus baru COVID-19 di Malaysia masih tinggi. Menurut data Kementerian Kesehatan, ada 20 ribu kasus baru per 2 September 2021. 

Keterisian ruang ICU juga sudah tembus 90 persen. Hal itu terbukti secara kuat melalui twit Dirjen Kesehatan Malaysia Dr Noor Hisham Abdullah yang menyebut ada 1.001 orang di ruang ICU

Menurut laporan Malay Mail, Jumat (3/9/2021), angka itu setara dengan 90 persen dari total 1.608 ruangan ICU. 

Sementara itu, ada 470 kasus yang membutuhkan alat pernapasan. Kasus aktif virus corona di Malaysia ada 262 ribu dari total 1,7 juta kasus.

Klaster tempat kerja masih cukup tinggi di Malaysia. Pada 31 klaster baru pada Kamis kemarin, 17 diantaranya berasal dari tempat kerja.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


COVID-19 Bakal Jadi Endemi di Malaysia

Staf kementerian kesehatan mengumpulkan sampel untuk pengujian virus corona dari seorang penduduk di daerah perkotaan di Bandar Utama, pinggiran Kuala Lumpur, Malaysia pada hari Kamis, 22 Oktober. (Vincent Thian / AP)

Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan Malaysia diprediksi bakal masuk ke babak baru COVID-19. Bukan lagi pandemi melainkan endemi COVID-19 pada akhir Oktober 2021.

Pada Oktober, Malaysia menargetkan sudah 80 persen warganya divaksin COVID-19. Sehingga, Malaysia mengatakan bahwa sudah siap hidup dengan virus penyebab COVID-19 yakni SARS-CoV-2.

"Kita tunggu dalam dua bulan ke depan, ketika sudah 80 persen dari populasi yang vaksinasi COVID-19. Labuan dan Sarawak, wilayah itu sudah masuk dalam fase endemi," kata pria yang disapa KJ dalam konferensi pers 1 September 2021.

"Sehingga, bisa saya katakan, Malaysia akan mencapi fase dimana kita hidup berdampingan dengan virus tersebut," katanya mengutip laman The Star.

Ketika Malaysia sudah masuk dalam fase endemi maka akan lebih banyak sektor yang dibuka. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

Tahap endemi tercapai ketika sebagian besar populasi memiliki imunitas terhadap suatu penyakit. 

Pada keadaan ini, penyebaran penyakit mulai melambat seperti disampaikan epidemiolog Lalit Kant. Virolog Shahid Jameel mengatakan endemi tidak berarti infeksi tidak terjadi. 


Infografis COVID-19:

Infografis 5 Poin Penting Cegah Penularan Covid-19 pada Anak. (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya