Liputan6.com, Jakarta Asesmen Nasional (AN) menjadi perbincangan publik dalam penerapannya. Banyak yang beranggapan bahwa pendidikan Indonesia belum siap melaksanakan penerapan itu. Tak sedikit orangtua dan murid cemas menghadapi AN.
Melihat hal itu, Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek, Anindito Aditomo mengatakan bahwa AN bertujuan untuk mencari cara dan memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar murid.
Advertisement
"Keberhasilan AN tergantung dari pemahaman kita semua. Jadi kita harus tahun betul fungsi dari AN ini," imbuh Anindito Aditomo saat Webinar Asesmen Nasional, Paradigma Baru Evaluasi Pendidikan Nasional, Kamis (2/9/2021).
Ia melanjutkan bahwa orangtua dan guru bisa mencari informasi mengenai AN. Melalui laman Pusat Asesmen dan Pembelajaran (Pusmenjar) Kemendikbudrestek serta akun media sosial.
"Orangtua cukup melihat tentang AN melalui website yang sudah kami siapkan. Jangan mencari informasi dari yang tidak valid," tutur Anindito.
Selain itu, ia melanjutkan untuk cek konsepsi. Hal itu bisa mengajak anak dan guru berdiskusi, gali pemahaman mereka tentang AN.
"Sampaikan dengan informasi yang benar dan tepat dan koreksi miskonsepsi yang merugikan anak," ujar Anindito.
Ketiga, lanjut Anindito orangtua dan guru tidak perlu beli buku apalagi bimbil persiapan AN. Jadikan teman belajar bagi anak.
"Orangtua perlu menjadi teman belajar anak dan tumbuhkan kecintaan pada buku dan dunia bacaan," tutur Anindito.
Terakhir ajak kolaborasi, Anindito mengatakan ajak guru berefleksi. Mengetahui apa yang perlu dilakukan agar pembelajaran lebih efektif dan berkarakter.
"Mengetahui cara mengubah dari paradigma ' ketuntasan materi' menjadi pengembangan kompetensi," ujar Anindito.
Ia menegaskan, orangtua dan guru cukup membuka website pusmenjar.kemdikbud.go.id/AN atau cek Instagram @litbangdikbud dan www.facebook.com/balibangkemendikbud.
Di sana, Anindito melanjutkan banyak informasi yang bisa dipelajari mengenai AN. Informasi itu berupa infografik dengan kombinasikan teks dan elemen visual.
Intinya, tidak menuntut hafalan informasi yang diukur adalah kemampuan mencari informasi, melihat ketertarikan antar bagian teks, menyimpulkan pesan kucin dan mengevaluasi teks.
"AN adalah ajakan dan dorongan untuk bertransformasi dan untuk mewujudkannya diperlukan aksi dan kolaborasi dari semua pihak," tutup Anindito.
(*)