Liputan6.com, Jakarta Warganet dikejutkan dengan beredarnya sertifikat vaksinasi Covid-19 yang diduga milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di media sosial. Pantauan Tekno Liputan6.com, foto sertifikat vaksin dengan tulisan Ir Joko Widodo muncul di linimasa Twitter, Jumat (3/9/2021) pagi.
Selain nama, di gambar sertifikat vaskinasi Covid-19 itu juga terlihat NIK dan tanggal lahir, nomor ID vaksinasi, tanggal vaksinasi, QR code, serta jenis vaksin dan batch vaksinasinya.
Warganet pun banyak yang mengomentari isu kebocoran data pribadi ini di Twitter.
Baca Juga
Advertisement
"Btw dipikir2 ini rada gimana yak, semua orang bisa ngecek status vaksinasi siapa aja cuma berbekal info nama dan NIK doang via app pedulilindungi," komentar seorang warganet.
"Ngakak, bayangin datanya dipake buat pinjol di telpon debt collector dibentak2," tulis warganet lainnya.
"Terlalu mudah untuk cek data orang lain, apalagi buat yang suka iseng," komentar pengguna Twitter lain.
"Makin ga percaya aja sama apk pemerintah, parah bgt itu data pribadi presiden bisa kesebar," cuit yang lain.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Komentar Pakar
Pakar Keamanan Siber Pratama Persadha dalam pernyataannya mengatakan, data presiden bisa dilihat dari mana saja, termasuk dari KPU daerah ataupun pusat.
"Misalkan kita ambil tentang presiden beberapa kali mengikuti kontestasi Pilkada maupun Pemilu dari 2005, itu artinya data presiden sudah ada di KPU daerah maupun juga di pusat," kata Pratama.
Ia menambahkan, jika dirunut, data administrasi Jokowi di daerah sesuai dengan KTP.
Advertisement
Bukan Hal Mengejutkan NIK Presiden Tersebar
"Pastinya dalam proses administrasi ada berkas fotokopi KTP dan KK yang orang pegawai daerah sudah tahu. Lalu saat kita mengetik KTP Joko Widodo di pencarian Google, sudah muncul banyak arsipnya di internet," kata Pratama.
Pratama pun mengatakan, bukan hal yang mengejutkan bahwa publik bisa mendapatkan data nomor KTP Jokowi.
"Belum lagi, bisa jadi karena kebocoran data yang sangat masif di negara kita beberapa tahun terakhir ini. Dari beberapa kebocoran KUP atau BPJS Kesehatan, kita bisa langsung mengecek nama presiden pada database tersebut," tutur Pratama.
Bagaimana Sertifikat Vaksin Jokowi Bisa Diakses?
Sementara itu Pakar Keamanan Siber Alfons Tanujaya mengatakan, bocornya sertifikat vaksinasi Presiden Joko Widodo kemungkinan karena sistem PeduliLindungi mengandalkan otentikasi NIK dan nama lengkap untuk menampilkan sertifikat vaksin.
"Jadi siapa pun yang memiliki data ini bisa menampilkan informasi sertifikat vaksinasi," tutur pendiri Vaksincom ini.
Menurutnya, belum tentu terjadi kebocoran data di PeduliLindungi, tetapi mungkin beredarnya nomor NIK presiden Joko Widodo yang digunakan dengan cara memasukkannya ke sistem PeduliLindungi diikuti dengan nama lengkap, untuk bisa melihat sertifikat vaksinasi.
Advertisement