Liputan6.com, Damaskus - Serangan rudal baru Israel menargetkan situs-situs di Damaskus, Suriah pada Kamis (2/9) tengah malam, demikian laporan dari kantor berita negara SANA.
Suara pertahanan udara Suriah mencegat rudal di pedesaan barat daya Damaskus sangat terdengar jelas, demikian dikutip dari laman Xinhua, Jumat (3/9/2021).
Advertisement
Serangan Israel dilakukan dari dalam wilayah udara Lebanon, SANA melaporkan, mengutip sumber militer.
Dan pertahanan udaranya berhasil mencegat sebagian besar rudal.
Sementara itu, pemantau perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, serangan Israel menargetkan situs militer di Damaskus.
Serangan Israel adalah yang terbaru dalam serangkaian serangan yang menargetkan situs militer di seluruh Suriah.
Pada 20 Agustus 2021, Israel menyerang beberapa lokasi militer di Damaskus, hanya dua hari setelah menyerang lokasi di provinsi selatan Quneitra.
Israel telah berulang kali melancarkan serangan ke situs militer Suriah dengan dalih memerangi milisi pro-Iran.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Serangan Israel Pernah Buat 11 Orang Suriah Tewas
Serangan udara Israel sempat menggempur Suriah tengah pada Selasa, 8 Juni 2021 malam waktu setempat.
Laporan kantor berita Suriah, SANA mengatakan bahwa "ledakan terjadi di Damaskus" sebelum menambahkan bahwa pertahanan udara negara itu telah diaktifkan untuk melawan "agresi Israel".
Kantor berita itu juga menyebutkan, bahwa pesawat-pesawat Israel tiba dari wilayah udara Lebanon.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa setidaknya ada 11 anggota pasukan pro-pemerintah yang tewas akibat serangan udara tersebut.
"Setidaknya tujuh tentara dan empat milisi Pasukan Pertahanan Nasional tewas," kata kepala SOHR, Rami Abdul Rahman, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Menurut pemantau perang yang berbasis di Inggris, serangan itu menargetkan posisi angkatan udara di dekat desa Khirbet al-Tin di pinggiran Homs, serta gudang senjata milik gerakan Hezbollah Lebanon.
Sementara itu, militer Israel, yang jarang mengakui serangan individu terhadap Suriah, menolak mengomentari "laporan di media asing."
Advertisement