Liputan6.com, Jakarta - Coast Guard atau lebih dikenal sebagai Badan Keamanan Laut Amerika Serikat menyatakan fokus akan menjalankan misinya di kawasan Pasifik lantaran menjadi jalur perdagangan dan salah satu pusat populasi dunia.
Hal ini disampaikan oleh Komandan Area Pasifik dan Pasukan Pertahanan Penjaga Pantai Barat Coast Guard Amerika Serikat, Laksamana Madya Michael F McAllister dalam konferensi pers melalui sambungan telepon dari California, AS yang diikuti oleh Liputan6.com, Jumat (3/9/2021).
"Kami melihat ini sebagai wilayah yang sangat penting. Separuh perdagangan dunia dan separuh populasi dunia berada di Indo-Pasifik dan sebagai pemimpin dalam keselamatan dan keamanan maritim, kami percaya bahwa kami memiliki peran untuk dimainkan," ujar McAllister.
Advertisement
Pihaknya juga berkomitmen akan berkontribusi pada stabilitas dan keamanan regional.
"Jadi, kami membangun dan meningkatkan kemitraan untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas negara-negara mitra untuk melaksanakan misi yang berkontribusi pada kebaikan bersama," tambahnya.
Hal-hal yang dimkasud termasuk upaya pencarian dan penyelamatan, perlindungan lingkungan laut, menegakkan hukum dan perjanjian perikanan, menangani penyelundupan manusia, penanggulangan narkoba, kontraterorisme, tanggap bencana, dan lain-lain.
Coast Guard AS menilai juga penting untuk mempromosikan tatanan berbasis aturan, yakni kepatuhan terhadap aturan dan norma internasional.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Operasi Blue Pacific
Coast Guard AS juga baru meluncurkan misi dengan multi-lokasi dalam koordinasi dengan mitra utama di antara negara-negara Kepulauan Pasifik, untuk hal-hal seperti menggunakan berbagai upaya untuk menghambat Coast Guard.
Dalam misi tersebut, Coast Guard AS akan melakukan perlawanan terhadap penangkapan ikan secara ilegal hingga melawan pengiriman narkotika ilegal lintas negara.
"Kami melakukan penilaian keamanan pelabuhan; dan kami menyediakan apa yang kami sebut kesadaran domain maritim melalui serangan mendadak pesawat jarak jauh. Dan kami melakukannya untuk mendukung negara-negara Kepulauan Pasifik yang khususnya [rentan] terhadap tantangan perubahan iklim," ujar McAllister lagi.
Advertisement