Liputan6.com, Jakarta - Memasuki hari kedua penawaran perdana saham (Initial public offering - IPO) nya PT GTS Internasional Tbk (GTSI) yang bergerak di bidang pengangkutan gas alam cair (Liquefied Natural Gas - LNG) mendapat respons positif dari investor. Jumlah saham yang dipesan sudah melebihi jumlah yang ditawarkan (oversubscribe) hampir 2 kali.
Perseroan telah memulai masa penawaran awal (book building) sejak 20 Agustus 2021. Masa penawaran umum baru dimulai sejak 2 September 2021, dan akan berakhir 6 September 2021.
Advertisement
Menurut rencananya yang disampaikan sebelumnya, penjatahan saham GTS Internasional dan distribusi saham secara elektronik akan dilakukan pada 7 September 2021. Selanjutnya, pencatatan saham diperkirakan bisa terlaksana pada 8 September 2021.
PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI) bertindak sebagai penjamin tunggal pelaksana emisi saham (Sole Underwriter) dalam rangka pelaksanaan IPO tersebut. Melalui IPO ini, GTSI menawarkan sebanyak 2.400.000.000 atau 2,4 miliar saham biasa atas nama atau 15,17 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh GTSI setelah IPO.
Saham tersebut ditawarkan dengan harga Rp100 per saham. Harga penawaran tersebut berada pada kisaran price to earnings (P/E) 6x. Demikian mengutip dari keterangan tertulis, yang ditulis Sabtu (4/5/2021).
Tujuannya agar lebih banyak masyarakat yang dapat ikut serta dalam proses IPO ini dan memiliki saham berfundamental solid pada valuasi harga yang terjangkau.
Seluruh saham yang dikeluarkan dari IPO tersebut dan saham sebelum IPO sejumlah 13.419.142.767 saham adalah sejumlah 15.819.142.767 saham akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bangun Ekosistem
GTSI yang telah berpengalaman selama 30 tahun memasok LNG sebagai sumber energi listrik ramah lingkungan terus akan membangun ekosistem rantai pasokan LNG dengan mengakuisisi perusahaan terafiliasi yang akan memberikan sinergi terhadap keberlangsungan usaha perusahaan.
Untuk meningkatkan pendapatan usaha perusahaan, GTSI juga berencana untuk memperpanjang kontrak Ekaputra- 1 untuk jangka panjang dengan rencana kontrak sewa Time Charter kapal LNG untuk periode Januari 2022 hingga Desember 2022 sebagai kapal pengangkut LNG.
Setelah Desember 2022, perpanjangan kontrak sewa LNG diasumsikan akan diperpanjang sewanya selama 5 tahun ke depan, selanjutnya akan dilakukan konversi LNGC menjadi (Floating Storage and Regasification Unit – FSRU).
Saat ini anak perusahaan GTSI juga telah memperoleh kontrak 15 tahun untuk project yang sudah dimenangkan dan sudah COD dan masuk dalam tahap pembangunan permanen FSRU.
GTSI merupakan pelopor dalam mengoperasikan dan menyalurkan logistik LNG dan infrastruktur FSRU yaitu kapal penyimpanan dan regasifikasi terapung, infrastruktur utama dalam penyediaan LNG sebagai sumber clean energy pembangkit listrik.
Sehingga masyarakat di pelosok Indonesia akan terus semakin mudah memperoleh energi listrik untuk kebutuhan sehari-harinya. Ha ini akan membantu menjamin ketersediaan udara yang bersih sampai dengan generasi penerus.
Dalam menghadapi tantangan penyaluran gas bumi ke lokasi pembangkit listrik serta pengguna akhir lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia dan tidak terhubung dengan jaringan pipa gas, GTSI melakukan penyaluran LNG melalui alat transportasi laut, dengan tetap menjaga efisiensi biaya.
Selain distribusi logistik, LNG juga membutuhkan infrastruktur penyimpanan dan regasifikasi untuk dapat dimanfaatkan oleh pembangkit listrik dan industri.
GTSI tetap berkomitmen untuk membina hubungan baik dengan berbagai pihak, terutama dengan pemerintah, otoritas maritim, vendor penyedia peralatan dan komponen kapal, serta penyewa.
Reporter: Elizabeth Brahmana
Advertisement