IHSG Melambung 1,42 Persen pada 30 Agustus-3 September 2021

Kapitalisasi pasar juga menguat pada pekan ini. Nilai kapitalisasi pasar bursa naik 1,28 persen menjadi Rp 7.374,53 triliun pada periode 30 Agustus-3 September 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 04 Sep 2021, 08:14 WIB
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat pada 30 Agustus-3 September 2021. IHSG naik 1,42 persen ke posisi 6.126,92 selama sepekan. Pada pekan lalu, IHSG berada di posisi 6.041,36. Kapitalisasi pasar juga menguat pada pekan ini.

Nilai kapitalisasi pasar bursa naik 1,28 persen menjadi Rp 7.374,53 triliun pada periode 30 Agustus-3 September 2021. Ada kenaikan Rp 93,19 triliun dari pekan lalu, kapitalisasi pasar tercatat Rp 7.281,34 triliun.

Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) turun 5,10 persen menjadi Rp 11 triliun dari pekan lalu Rp 11,59 triliun. Demikian rata-rata frekuensi harian bursa merosot 7,57 persen menjadi 1.326.596 transaksi dari 1.435.231 transaksi pada pekan lalu.

Rata-rata volume transaksi harian bursa juga susut 8,06 persen menjadi 19,89 miliar saham dari 21,64 miliar saham pada pekan lalu.

Investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp 208,90 miliar. Sedangkan sepanjang 2021, investor asing mencatat nilai beli bersih Rp 22,32 triliun.

Pada 1 September 2021, BEI kedatangan perusahaan tercatat ke-29 pada 2021 yaitu PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) yang tercatat di papan utama BEI.

HAIS adalah perusahaan tercatat yang bergerak pada sektor Transportation and Logistics dengan sub sektor Logistics & Deliveries, Industri dan sub industri HAIS adalah Logistics & Deliveries.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pencatatan Obligasi

Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada Jumat, 3 September 2021 ada dua pencatatan obligasi berkelanjutan dan satu sukuk ijarah berkelanjutan di BEI. Obligasi itu antara lain obligasi berkelanjutan III Bank UOB Indonesia tahap I Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Bank UOB Indonesia dengan nilai nominal Rp 100 miliar.

PT Fitch Ratings Indonesia memberikan peringkat AAA(idn) (Triple A) untuk obligasi tersebut, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Kemudian ada Obligasi Berkelanjutan II PP Properti Tahap III Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT PP Properti Tbk dengan nilai nominal sebesar Rp 341 miliar.

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk Obligasi adalah idBBB- (Triple B Minus), dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Selanjutnya Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Intiland Development Tahap I Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Intiland Development Tbk senilai Rp 250 miliar.

Hasil pemeringkatan PT Kredit Rating Indonesia untuk Sukuk ini adalah irA- (Single A Minus) dan PT Bank Mega Tbk Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.


Total Emisi Obligasi

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang 2021 adalah 57 emisi dari 40 Perusahaan Tercatat senilai Rp57,55 triliun.

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI hingga kini berjumlah 470 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp420,40 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 126 Perusahaan Tercatat.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 156 seri dengan nilai nominal Rp4.325,01 triliun dan USD400,00 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp6,17 triliun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya