Lampaui Capaian pada 2016, 3 Atlet Disabilitas Berhasil Raih Medali di Paralimpiade Tokyo 2020

Sejauh ini, atlet Paralimpiade Tokyo 2020 dari Indonesia telah mengumpulkan 3 medali. Hal ini menunjukkan bahwa capaian Indonesia telah melampaui hasil Paralimpiade Rio De Janeiro 2016.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 05 Sep 2021, 12:00 WIB
Kapal penarik memindahkan Simbol Paralimpiade "Three Agitos" yang dipasang di Taman Laut Odaiba, Tokyo pada Jumat (20/8/2021). Paralimpiade Tokyo 2020 berlangsung 24 Agustus hingga 5 September mendatang setelah ditunda setahun akibat pandemi Covid-19. (Yuichi Yamazaki/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Jakarta Sejauh ini, atlet Paralimpiade Tokyo 2020 dari Indonesia telah mengumpulkan 3 medali. Hal ini menunjukkan bahwa capaian Indonesia telah melampaui hasil Paralimpiade Rio De Janeiro 2016.

Capaian 3 medali pada klasemen sementara Paralimpiade Tokyo 2020 itu menjadi kebanggaan tersendiri.

Pasalnya, melansir unggahan Instagram komunitas disabilitas Koneksi Indonesia Inklusif (@konekindonesia), pada Paralimpiade Rio De Janeiro 2016, Indonesia hanya berhasil membawa pulang satu medali perunggu.

Ketiga medali ini diraih dari cabang olahraga angkat besi, lari, dan tenis meja.


Angkat Besi

Atlet Para Powerlifting Indonesia, Ni Nengah Widiasih bersiap prosesi medali Womens Up to 41.00kg Asian Para Games 2018 di Jakarta, Minggu (7/10). Ni Nengah meraih perak perdana untuk Indonesia di Asian Para Games 2018. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Atlet yang berjasa meraih medali di cabang angkat besi adalah Ni Nengah Widiasih. Ia adalah atlet angkat besi putri nomor 41kg.

Dalam Paralimpiade Tokyo 2020 ia berhasil membawa pulang medali perak pertama untuk Indonesia.

Saat Paralimpiade di Rio, Brasil 2016, ia mendapatkan medali perunggu.


Cabor Lari

Saptoyoga Purnomo merebut perunggu Paralimpiade Tokyo 2020. (Tangkapan Layar Vidio)

Di cabang olahraga lari, ada Saptoyoga Purnomo yang berhasil membawa pulang medali perunggu.

Ia memenangkan medali tersebut di nomor lari 100 meter putra. Atlet yang memiliki Cerebral Palsy ini berhasil finish di posisi ketiga dengan catatan waktu 11,31 detik.


Tenis Meja

David Jacobs merupakan atlet senior para tenis meja kelas 10 yang dimiliki oleh Indonesia. David ditempatkan sebagai unggulan kedua berdasarkan penentuan peringkat kelas TT10, sedangkan unggulan pertama dihuni oleh Patryk Chojnowski dari Polandia. (Foto: Dok. NPC Indonesia)

Sedang, di cabang olahraga tenis meja ada David Jacobs yang berhasil memperoleh medali perunggu.

“Walaupun tidak diunggulkan, David Jacobs berhasil memperoleh medali perunggu dalam pertandingan tenis meja kelas 10 putra,” mengutip @konekindonesia, Sabtu (4/9/2021).

Ia kalah dari wakil Prancis, Matteo Boheas di semifinal.

Saat ini, Indonesia berada pada peringkat 66 dan menempati posisi ke-4 di antara negara-negara Asia Tenggara lainnya. 

 


Infografis Ni Nengah Widiasih Peraih Medali Perak Pertama Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020

Infografis Ni Nengah Widiasih Peraih Medali Perak Pertama Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya