Buru Penyerang Pos Koramil di Maybrat Papua Barat, TNI Tambah Kekuatan 1 Kompi

TNI menambah kekuatan satu kompi untuk memburu kelompok sparatis teroris (KST) yang menyerang Pos Koramil Persiapan Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Sep 2021, 13:56 WIB
Personel TNI Polri saat mengecek lokasi korban penganiayaan di Distrik Ilaga Kabupaten Puncak Papua. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - TNI menambah kekuatan satu kompi untuk memburu kelompok sparatis teroris (KST) yang menyerang Pos Koramil Persiapan Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat.

"Benar, 1 Kompi dari Yonif Raider 762," kata Kapendam XVIII Kasuari, Kolonel Hendra Pesireron saat dihubungi merdeka.com. Sabtu (31/9/2021).

Meski sudah mulai kondusif, namun pihak TNI akan terus mengejar para anggota KST pelaku penyerangan Pos komando rayon militer (Posramil) persiapan Kisor, Distrik Aifat Selatan, Maybrat yang menewaskan empat personil TNI, pada Kamis (2/9/2021) lalu.

"Masih terus dilakukan pengejaran, satu kopi," katanya.

Kendati demikiaj, Hendra belum bisa menyebutkan lokasi operasi pengejaran demi kepentingan operasi yang saat ini masih berlangsung.

"Maaf untuk titiknya belum bisa kami kasihkan," ucapnya.

 


Tangkap 2 Orang

Panglima Kodam XVIII/Kasuari Mayor Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa menegaskan, petugas telah mengamankan dua penyerang Pos Koramil Persiapan Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat.

"Mereka mengakui perbuatannya," kata Pangdam usai upacara pelepasan jenazah empat prajurit TNI AD yang meninggal dalam penyerangan Maybrat ke kampung halamannya, Jumat (3/9/2021).

Kedua pelaku tersebut hingga saat ini masih dalam pemeriksaan pihak kepolisian.

Menurut Pangdam, mereka mengakui turut mengambil bagian dalam penyerangan yang menewaskan empat prajurit TNI AD di Maybrat.

"Kami belum tahu berapa banyak pelaku karena baru dua yang diamankan," ujarnya seperti dikutip Antara.

Pangdam mengimbau masyarakat Papua Barat yang masih berseberangan untuk menghentikan konflik, kemudian bersama-sama membangun provinsi ini demi kesejahteraan rakyat.

"Apabila masih keras kepala dan terus lakukan perlawanan, akan dihancurkan," katanya menegaskan.

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya