Gereja Ibu Teresa, Cikarang Gelar Misa Tatap Muka dengan Protokol Kesehatan

Gereja Ibu Teresa, Lippo Cikarang, Kabupaten Bekasi menggelar misa tatap muka untuk merayakan nama pelindung paroki, yakni Santa Teresa dari Kalkuta atau Bunda Teresa pada Minggu, 5 September 2021.

oleh Yopi Makdori diperbarui 04 Sep 2021, 15:01 WIB
Ilustrasi - Umat Nasrani merayakan Natal di gereja. (Foto: Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Jakarta Gereja Ibu Teresa, Lippo Cikarang, Kabupaten Bekasi menggelar misa tatap muka untuk merayakan nama pelindung paroki, yakni Santa Teresa dari Kalkuta atau Bunda Teresa pada Minggu, 5 September 2021.

Sekretaris Dewan Paroki Cikarang, Benediktus Yudi Setiawan mengatakan, pihaknya sudah secara rutin merayakan nama pelindung setiap tahunnya yang jatuh setiap tanggal 5 September.

Menurut Benediktus, pihaknya telah menyiapkan misa tatap muka itu dengan mengedepankan keselamatan jemaat dari Covid-19.

"Kita memang menjalankan prokes ya, sesuai dengan aturan dari pemerintah maupun Keuskupan Agung Jakarta karena kita bernaung di bawah Keuskupan Agung Jakarta," ujarnya kepada Liputan6.com, Sabtu (4/9/2021).

Benediktus menetapkan maksimal kuota pada misa itu 160 umat. Jumlah tersebut termasuk dengan Romo.

Untuk memastikan ketertiban saat acara, menurut dia mereka yang besok akan hadir pun telah terdata di dalam sistem internal gereja.

Mereka yang telah terdata akan diberikan tiket dalam bentuk QR Code.

"Syarat yang hadir di gereja itu minimal mereka sudah divaksin. Jadi kita mensyaratkan yang sudah divaksin dua kali untuk hadir di gereja," ujar dia.

Sebelum masuk ke dalam gereja kata Benediktus, umat akan terlebih dahulu dicek tiket, suhu tubuhnya, serta wajib mengenakan masker medis tiga lapis. Kemudian panitia mengarahkan umat untuk mencuci tangan.

"Lalu akan diarahkan oleh petugas untuk duduk sesuai urutan yang paling depan. Jadi supaya gak nubruk-nubruk kita arahkan yang datang pertama duduk paling depan," jelasnya.


Jaga Jarak

Dijelaskan Benediktus, pihaknya juga telah mengatur posisi tempat duduk untuk menaati anjuran jaga jarak antar sesama umat yang hadir. Jaga jarak didesain minimal 1,5 meter.

"Sebelum misa itu pagi atau sore ini kami akan desinfektan dulu, nanti jam 2 ya," katanya.

Karena tidak menggunakan pendingin ruangan, Benediktus memastikan seluruh ruangan di sana akan terbuka demi menjaga kelancaran sirkulasi udara di dalam.

"Walupun sudah divaksin tapi kita tetaplah menetapkan protokol yang cukup ketat ya untuk kesehatan," paparnya.

Menurutnya misa akan dilangsungkan selama kurang lebih 45 menit sampai maksimal 1 jam. Di mulai dari sekitar pukul 08:00-09:00 WIB. Pasca perayaan misa, panitia segera mengarahkan umat untuk langsung pulang.

"Ada sedikit acara sih sekitar 15 menit, kebetulan besok ada perayaan nama pelindung. Potong tumpeng, setelah itu ya pada balik, tapi kalau umat suruh pada balik. Paling romo aja untuk live potong tumpeng," paparnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya