Ini Prioritas Anies Baswedan dalam 1 Tahun Sisa Jabatan Gubernur DKI

Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tinggal satu tahun, hingga Oktober 2022.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Sep 2021, 18:01 WIB
Gubernur DKI Anies Baswedan melepas petugas haji DKI Jakarta. (Liputan6.com/Nabila)

Liputan6.com, Jakarta - Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tinggal satu tahun, hingga Oktober 2022. Mengisi sisa waktu tersebut, Anies menyampaikan prioritas Jakarta saat ini penularan Covid-19 dapat terkendali.

"Kita tuntaskan saja tentang pengendalian Covid ini, karena pada saat ini masalah yang paling mendasar di Jakarta. Begitu Covidnya terkendali maka perekonomian bisa bergerak kembali," ucap Anies di Vihara Dharmajaya, Glodok, Sabtu (4/9/2021).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berujar, selama penularan Covid terkendali pemulihan ekonomi akan mengikuti.

Ia juga enggan mengomentari langkah politiknya di kontestasi pemilihan umum pada 2024 mendatang. Dengan jawaban diplomatis, ia enggan menyinggung hal lain di luar permasalahan perkotaan.

"Kita ngomong vaksin saja dulu yah," tandasnya seraya meninggalkan lokasi wawancara.

Di tempat berbeda, Anies pun menyampaikan 85 persen anak-anak Jakarta telah menerima vaksin, sementara 15 persen belum menerima vaksin. Salah satu penyebabnya karena orang tua belum mengizinkan vaksinasi.

"Yang 15 persen ini belum tervaksin, umumnya karena orang tua belum mengizinkan," ucap Anies di Kantor DPD Golkar DKI, Sabtu (4/9).

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua


Imbau Ortu Izinkan Vaksinasi Anak

(Youtube)

Mendapati data tersebut, Anies berharap seluruh pihak yang menyelenggarakan vaksinasi di Jakarta dapat secara aktif mengimbau para orang tua agar mengizinkan anak-anak mereka mendapatkan suntikan vaksin Covid.

Sebab, imbuhnya, pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah diimbau seluruh pelajar dan guru telah tervaksin untuk meminimalisir penularan virus. Jika anak-anak belum menerima vaksin secara tidak langsung proses belajar di sekolah tertunda.

"Sekolah memang tidak diharuskan vaksin karena kalau diharuskan nanti anak bisa kehilangan hak dia, kehilangan hak vaksin lalu kehilangan hak belajar, padahal keputusan tidak vaksin bukan pada dia, keputusan pada orangtua," ujarnya.

Berdasarkan data terakhir dari corona.jakarta.go.id pada 3 September 2021, dosis pertama pada remaja sudah diberikan kepada 656.157 orang dan dosis kedua 468.108 orang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya