Norwegia Mulai Vaksinasi COVID-19 Anak Usia 12 Tahun ke Atas, Pakai Pfizer

PM Norwegia umumkan vaksin Pfizer yang akan dipakai anak berusia 12 sampai 15 tahun.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Sep 2021, 19:36 WIB
Ilustrasi vaksin Corona | pexels.com/@gustavo-fring

Liputan6.com, Oslo - Perdana Menteri Erna Solberg melalui konferensi pers pemerintah, mengumumkan pada Kamis (2/9) bahwa Norwegia akan melaksanakan vaksinasi COVID-19 terhadap anak-anak berusia antara 12 sampai 15 tahun. Selain itu, beliau mengungkapkan penundaan soal pencabutan pembatasan sosial akibat pandemi COVID-19 di Norwegia.

“Berdasarkan saran dari para ahli bahwa vaksin terhadap anak berusia 12-15 tahun lebih banyak memperoleh manfaat dibandingkan kerugian. Lantaran banyak infeksi di antara anak-anak dan remaja, yang membuat vaksin COVID-19 akan berkontribusi supaya dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan normal,” jelas Solberg dinukil dari The Local pada Sabtu (4/9/2021).

Meski begitu, persetujuan orang tua juga berperan apakah anak-anak mereka akan menerima vaksin atau tidak.

Nantinya masing-masing anak akan diberikan satu dosis vaksin Pfizer COVID-19. Pfizer dipilih karena menurut data pemerintah lebih banyak dipakai di kalangan anak muda.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan


Penundaan Pembukaan Lockdown

Ilustrasi Vaksin (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Di sisi lain, pemerintah memilih menunda untuk melonggarkan pembatasan sosial (lockdown), sampai setidaknya target vaksinasi sudah menjangkau lebih luas para warganya.

Solberg menegaskan bahwa pelonggaran pembatasan sosial memiliki risiko terinfeksi COVID-19. Sehingga itu bukanlah keputusan yang tepat. Ia merasa lebih penting memastikan suntikan kedua terhadap orang dewasa terlebih dahulu yang sebentar lagi selesai.

Pembatasan diperkirakan akan berakhir sekitar 12 September. Adapun pemerintah akan melonggarkan aturan asalkan acara tersebut menerapkan sertifikat vaksin terhadap pengunjung. Mereka juga harus memberikan jarak antar tempat duduk.

Dengan jumlah pengunjung maksimal 5.000 orang di dalam ruangan (naik dari 3.000) dan 10.000 orang di luar ruangan (naik dari 7.000).

Namun, telah terjadi perubahan yang berlaku mulai 4 September, bahwa venue hanya akan mampu menampung 50 persen dari kapasitasnya.

Sekolah melaporkan peningkatan infeksi virus COVID-19 di kalangan anak muda. Solberg menyarankan agar sekolah menjadi zona kuning sebelum kembali menerima pembelajaran tatap muka.

 

Reporter: Bunga Ruth

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya