Walau Kepatuhan Prokes Naik Saat PPKM, Capaian Harus Terus Ditingkatkan

Walau kepatuhan protokol kesehatan (prokes) naik saat PPKM, capaian tersebut harus terus ditingkatkan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 05 Sep 2021, 09:00 WIB
Warga mencuci tangan mengikuti protokol kesehatan sebelum mencairkan dana bantuan sosial tunai (BST) di ATM Bank DKI kawasan Matraman, Jakarta, Rabu (21/7/2021). Pemprov DKI Jakarta menyalurkan BST di masa PPKM Darurat kepada 907.606 kepala keluarga (KK). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Walau kepatuhan protokol kesehatan (prokes) naik selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), capaian positif tersebut harus terus ditingkatkan. Hal ini disampaikan Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sonny Harry B. Harmadi.

Data Bersatu Lawan COVID-19 per 4 September 2021, skor (angka 1-10) kepatuhan memakai masker meningkat, dari 7,72 pada periode 3-17 Juli 2021 menjadi 7,88 di 20 Agustus-3 September 2021.

Skor kepatuhan jaga jarak juga meningkat, dari 7,53 pada periode 3-17 Juli 2021 menjadi 7,75 pada periode 20 Agustus-3 September 2021. Skor kepatuhan mencuci tangan meningkat, dari 7,64 pada periode 3-17 Juli 2021 menjadi 7,86 pada periode 20 Agustus-3 September 2021.

"Capaian positif tersebut harus terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Meskipun kasus COVID-19 mulai melandai, masyarakat tidak boleh abai," terang Sonny melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com pada Sabtu, 4 September 2021 malam.

"Banyak contoh di negara lain, kasus yang sudah landai diikuti pengabaian prokes, yang akhirnya berdampak terhadap lonjakan kasus baru. Bagaimanapun juga, penerapan prokes harus terus dilakukan sebagai sebuah adaptasi kebiasaan baru."

Prokes yang diterapkan secara bertahap serta pelaksanaan vaksinasi diharapkan dapat menurunkan status pandemi menjadi endemi. Upaya ini menuju hidup berdampingan bersama COVID-19.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


Strategi Kampanye hingga Penguatan Posko Desa/Kelurahan

Mural bertema Covid-19 menghiasi pilar Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono di kawasan Cempaka Putih, Jakarta, Rabu (2/12/2020). Mural tersebut juga bertujuan mengingatkan masyarakat akan bahaya Covid-19 yang masih terjadi hingga saat ini. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Untuk mendorong peningkatan kepatuhan protokol kesehatan. Satgas Penanganan COVID-19 menerapkan sejumlah strategi utama. Pertama, kampanye masif dan membangun komunikasi risiko tentang pentingnya protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak) melalui berbagai media.

"Kampanye menjangkau berbagai kelompok masyarakat, termasuk materi edukasi berbasis seni budaya seperti wayang kulit, wayang golek, kesenian Minang, syair Melayu, dan sebagainya. Dan juga melalui lagu, komik, video," kata Sonny.

Kedua, penggerakan lapangan oleh para Duta Perubahan Perilaku (DPP). Sejak 7 September 2020 hingga saat ini, jumlah DPP mencapai 116.550 orang yang tersebar di 34 provinsi dan 429 kabupaten/kota.

Khusus selama periode 3 Juli-3 September 2021, jumlah DPP yang bergerak di lapangan mengedukasi masyarakat mencapai 20.340 orang di 32 provinsi dan 279 kabupaten/kota. Mereka mengedukasi secara langsung hampir 7 juta orang dan membagikan sekitar 2,5 juta masker.

Ketiga, penguatan posko desa/kelurahan oleh hampir 10.000 DPP untuk penguatan fungsi pencegahan ditingkat komunitas.

"Peningkatan kepatuhan prokes juga didukung oleh kerja keras TNI, Polri dan Satgas Daerah, terutama melalui operasi yustisi untuk penegakan disiplin penerapan prokes masyarakat dan penguatan fungsi posko desa/kelurahan," tutur Sonny.


Infografis Yuk Perhatikan Cara Cuci Tangan yang Benar

Infografis Yuk Perhatikan Cara Cuci Tangan yang Benar. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya