Liputan6.com, Jakarta Berkiprah sebagai socioprenuer di bidang budaya, Monique Hardjoko yang jatuh hati pada kain khas berbagai daerah di Indonesia mendirikan Rasa Wastra Indonesia. Diharapkan, ini menjadi konektor sekaligus tempat menuang ide dan pemahaman tepat terhadap budaya.
Termasuk, wastra nusantara dan beragam cerita di baliknya. Tujuan akhir yang hendak dicapai, agar wastra Nusantara lestari lintas-generasi. Bukan mudah, mengingat merangkul para pelaku dari hulu ke hilir di industri ini agar satu tujuan butuh waktu.
Baca Juga
Advertisement
Influencer dengan 14 ribuan pengikut di Instagram ini mengakui, wastra Nusantara termasuk batik masih berjarak dengan generasi muda. Kain-kain elok itu identik dengan acara formal dan potongan yang kaku sehingga saat dipakai, anak muda jadi terlihat lebih tua.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tak Ada Alasan
Generasi muda identik dengan fashion item kekinian dan mengglobal. Monique Hardjoko menyebut, batik, tenun, atau songket dalam bentuk asli bisa dilipat, dililit, diikat gaya modern atau dikombinasikan dengan kemeja, jaket, maupun luaran siap pakai.
“Jadi sebenarnya tidak ada alasan pakai wastra itu formal, kuno dan kaku,” katanya dalam wawancara virtual dengan Showbiz Liputan6.com, Sabtu (4/9/2021). Monique Hardjoko merekomendaiskan tiga langkah agar generasi muda lebih dekat dengan wastra Nusantara.
Advertisement
3 Langkah
Pertama, mereka harus paham dulu apa itu wastra, jenis, dan cerita di baliknya. Rasa Wastra Indonesia hadir memberi sharing sederhana dengan gaya bicara anak muda. Kedua, mereka bisa menjadi influencer, kreator konten, bahkan kreator wastra Nusantara.
“Ketiga, kalau punya uang bisa, mengadopsi atau beli wastra dengan harga terjangkau dan pilih motif modern untuk dipadupadankan dengan baju kekinian. Itu bisa jadi kebiasaan sehari-hari. Atau bisa pakai kain milik orangtua mereka,” Monique Hardjoko mengulas.
Tak Masalah Gelar Influencer
Dalam kesempatan itu, Rasa Wastra Nusantara menyatakan siap mengenalkan generasi muda ke pengrajin kain yang cocok dengan selera mereka. Lewat situs web, akun Instagram, dan kanal YouTube, Monique Hardjoko gencar berbagi cerita soal indahnya wastra.
Gara-gara ini, ia digelari influencer di sektor seni budaya. Terkait gelar ini, Monique Hardjoko menyatakan sebagai pegiat, penggiat dan pencinta ia otomatis menjadi influencer juga aktivator di bidang budaya khususnya wastra Nusantara.
Advertisement
3 Terfavorit
“Saya percaya konsistensi dalam bergiat yang hadir dengan ide segar dan modern akan membuahkan pengikut setia. Tumbuh organik dan berproses sehingga (bertambahnya) follower itu akan jadi bonus ke depannya,” ujarnya seraya mengakui, semua wastra indah adanya.
Namun, ada 3 yang ia favoritkan. “Batik Pesisir adalah paduan budaya asing (Cina, India, Eropa) dan Indonesia. Tenun NTT, banyak mengisahkan nilai kemanusiaan dan patriotisme. Kain Toraja yang bercerita tentang hubungan manusia, Tuhan dan alam,” ia mengakhiri.