Liputan6.com, Gunungkidul - Puluhan remaja tanggung dan di bawah umur kocar-kacir saat Polisi mendatangi lokasi balap liar yang digelar di Jalur Lintas Selatan Kapanewon Rongkop Gunungkidul Sabtu petang (04/9/2021). Meski sempat kabur, puluhan remaja tersebut berhasil ditangkap petugas.
Kasat Lantas Polres Gunungkidul, AKP Martinus Griavinto Sakti mengatakan bahwa operasi tersebut digelar lantaran dalam beberapa pekan terakhir banyak warga yang melaporkan resah dengan suara bising dari knalpot. Selain membuat kebisingan, di lokasi tersebut banyaknya kerumunan untuk melihat balap liar.
Baca Juga
Advertisement
“Laporan dari warga, dan dapat dipastikan terjadi kerumunan karena ingin melihat balapan,” kata Martinus.
Martinus menuturkan bahwa dalam Razia tersebut sempat terjadi aksi kejar kejaran antara petugas dan pelaku balap liar. Bahkan untuk menghindari petugas kejaran petugas, banyak yang bersembunyi di rumah-rumah warga.
“Yang lari bawa motor banyak, yang sembunyi berhasil kami tangkap karena dibantu warga,” ujarnya.
Menurut dia, Razia tersebut tetap menggunakan pendekatan yang humanis dengan mengimbau dan memberikan bimbingan terhadap para remaja tersebut. Selain memberikan bimbingan terkait tertib berlalu lintas, para remaja tersebut juga dianjurkan untuk tidak berkerumun guna mencegah penyebaran Covid-19.
“Kami bimbing dan kami beri pengetahuan tentang aturan berlalu lintas, terlebih untuk para remaja di bawah umur,” tuturnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak Video Pilihan Ini:
Bahayakan Pengguna Jalan Lainnnya
Kendati demikian, petugas tetap memeriksa kelengkapan sepeda motor yang digunakan para remaja untuk balap liar tersebut termasuk juga surat surat kendaraan. Dan didapati ada 11 kendaraan bermotor yang tidak sesuai dengan aturan lalu lintas bahkan menggunakan knalpot brong.
“Ke 11 motor ini kami bawa ke Mapolres Gunungkidul untuk diselidiki lebih lanjut. Dan yang tidak memiliki SIM tetap kami tilang,” tegasnya.
Selain itu, banyak dari remaja yang berada dilokasi balap liar juga tak menggunakan helm maupun masker. Hal ini menjadi keprihatinan tersendiri oleh petugas. Terlebih kebanyakan dari remaja tersebut masih bersekolah.
“Banyak yang masih sekolah, seharusnya kan belajar dan mengisi kegiatan yang positif. Ini malah balapan liar, tidak pakai helm, dan gak pakai masker pula. Banyak pelanggarannnya sebenarnya,” kata Martinus.
Martinus menyayangkan kegiatan balap liar yang dilakukan para remaja tersebut. Bahkan hal ini sering terjadi di Kawasan jalur lintas selatan yang belum selesai dikerjakan. Ia menerangkan bahwa lokasi Jalur lintas Selatan sendiri memiliki ruas jalan lebar dan cenderung lurus, sehingga besar kemungkina digunakan untuk ajang balap liar.
"Luas dan lurus, bahkan aspalnya sudah hot mix. Sangat represntatif sekali buat balapan,” ujarnnya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya akan terus menggelar razia tersebut karena selain untuk mencegah penyebaran COVID-19 dengan adanya kerumunan, juga dalam rangka memberikan rasa aman bagi pengguna jalan.
"Selain berbahaya bagi pengendaranya, balap liar juga membahayakan pengguna jalan yang lain," katanya.
Advertisement