Liputan6.com, Jakarta - Dengan populasi lebih dari 268 Juta jiwa yang tersebar di lebih 16.000 pulau, Indonesia merupakan pasar yang sangat menarik bagi industri FMCG (Fast Moving Consumer Goods). Terlepas dari badai pandemi Covid-19 yang terjadi sejak 2020, industri FMCG merupakan salah satu sektor yang paling tahan banting karena dapat terus survive meskipun mengalami berbagai tantangan.
Satu hal menarik dari industri FMCG di Indonesia adalah, dari estimasi 4,5 Juta jumlah Outlet nasional, hampir 80 persen di antaranya merupakan tipe Tradisional yang didominasi oleh toko kelontong dan warung. Toko-toko ini tersebar di kota besar/kecil sehingga perusahaan masih memerlukan banyak bantuan dari Tim Lapangan (SPG/SPB, Salesman, Merchandiser, Canvasser) untuk memastikan distribusi, ketersediaan, hingga pemajangan, pemesanan dan penjualan produknya di toko.
Baca Juga
Advertisement
Masalahnya, masih banyak perusahaan yang menggunakan cara klasik untuk mendokumentasikan proses kerja Tim Lapangannya. Proses kerja non-digital seperti ini biasanya melibatkan banyak paperwork sehingga meningkatkan resiko human error dan fraud sehingga validasi data menjadi tantangan tersendiri. Selain itu, prosesnya tergolong lambat sehingga mengurangi efisiensi dan produktivitas kerja bagi seluruh pihak.
“Dalam industri FMCG dan bisnis ritel, speed adalah hal utama. Oleh karena itu kami berkomitmen untuk membantu klien dalam menghasilkan data dengan tingkat validitas tinggi melalui proses yang cepat (real-time) sehingga perusahaan mendapatkan gambaran lebih luas mengenai kondisi yang dihadapi di lapangan saat ini agar action yang dilakukan dapat lebih tepat sasaran.” jelas CEO T-Rec Indonesia, Dagi Hendrawan.
Berawal dari pengalaman saat bekerja di salah satu perusahaan multinasional FMCG dimana ia mengalami kesulitan saat harus me-manage ribuan tim lapangan di seluruh Indonesia, disitulah tercetus konsep bagaimana mensinergikan Tim Lapangan dengan Back Office dalam satu platform.
Setelah resign dan melakukan riset dan development selama satu tahun, T-Rec diluncurkan pada bulan November 2015. T-Rec merupakan singkatan dari Tracking and Recording. Tracking (supervisi) tim lapangan dan Recording (merekam) data-data saat mereka bertugas.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sesuai Kondisi Lapangan
Bergerak di ranah SaaS (Software as a Service) dengan aplikasi berbasis Android, T-Rec dirancang sesuai alur kerja dan dinamika FMCG di Indonesia. Dengan proses kerja yang gak pake ribet dan modul-modul yang user-friendly, aplikasi ini sangat mudah digunakan sesuai kondisi di lapangan.
T-Rec juga dilengkapi dengan teknologi Geo-Location akurasi tinggi, Anti Fake-GPS dan fitur Proximity Lock untuk validasi lokasi Tim dan pengambilan data saat di outlet. Aplikasi ini menjadi solusi bagi perusahaan FMCG dan pelaku bisnis ritel dalam melaksanakan Supervisi aktivitas harian tim lapangan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas, validitas data dan kecepatan pelaporan.
Untuk melayani kebutuhan klien korporasi akan analisa data yang lebih kompleks dan mendalam, saat ini telah tersedia Advanced Dashboard yang dilengkapi dengan machine learning. Hal ini sejalan dengan arah perkembangan T-Rec sebagai platform penyedia data analytics yang andal, terkini, dan komprehensif untuk membantu Manajemen dalam merumuskan keputusan bisnis baik taktis maupun strategis.
Advertisement
Melakukan Pengembangan
Sampai dengan Oktober 2021, T-Rec telah melayani ribuan User di 90 Kota dan 34 Provinsi baik dari perusahaan lokal maupun multinasional, dengan berbagai macam merk dan kategori produk yang tersebar di lebih 800.000 outlet seluruh Indonesia. Dengan mulai terkendalinya penanganan pandemi Covid-19 dan kembali menggeliatnya sektor FMCG, jumlah User maupun klien yang bergabung diperkirakan akan lebih meningkat dari tahun sebelumnya.
Saat dikonfirmasi mengenai rencana ke depan, CEO T-Rec Indonesia, Dagi Hendrawan mengungkapkan bahwa T-Rec akan terus berbenah dalam melakukan pengembangan, mulai dari penambahan fitur, efisiensi workflow, UI / UX, pembenahan infrastruktur, hingga peningkatan kemampuan dashboard untuk Analisa Big Data melalui teknologi Artificial Intelligence.
Selain itu, ia berharap dapat berkolaborasi dengan platform lain seperti HRIS / Payroll, Image Recognition, atau Distributor Management System (DMS), supaya dapat lebih melengkapi solusi yang ditawarkan dalam T-Rec Retail Solution and Beyond.
Konsultasi Online dan Obat Gratis Pasien Isolasi Mandiri Covid-19
Advertisement