Liputan6.com, Jakarta - Raksasa ride-hailing China Didi Global Inc membantah kabar pemerintah mengkoordinasikan perusahaan untuk investasi di dalamnya. Didi Global Inc mengatakan, laporan media mengenai pemerintah kota Beijing mengkoordinasikan perusahaan untuk investasi di dalamnya tidak benar
"Didi saat ini secara aktif dan sepenuhnya bekerja sama dengan penyelidikan keamanan siber, media asing melaporkan pemerintah mengkoordinasikan perusahaan untuk berinvestasi di dalamnya adalah tidak benar,” ujar perseroan di Weibo, seperti dikutip dari CNBC, Minggu (5/9/2021).
Advertisement
Bloomberg melaporkan, berdasarkan sumber, kalau pemerintah kota Beijing sedang mempertimbangkan untuk mengambil Didi di bawah kendali negara dan telah mengusulkan agar perusahaan yang dikelola pemerintah berinvestasi di dalamnya.
Di bawah proporal awal, beberapa perusahaan yang berbasis di Beijing termasuk Shouqi Group, bagian dari Beijing Tourism Group milik negara akan akuisisi saham Didi, demikian laporan Bloomberg.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hadapi Penyelidikan Keamanan Siber
Didi yang berbasis di Beijing menghadapi penyelidikan keamanan siber oleh otoritas China setelah penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di New York pada Juni 2021.
Pihak berwenang China telah meningkatkan regulasi perusahaan teknologi pada tahun lalu untuk meningkatkan persaingan pasar, penanganan data dan perlakuan mereka terhadap karyawan.
Didi dikendalikan oleh tim manajemen dari salah satu pendiri Will Cheng dan Presiden Jean Liu. SoftBank Group Corp, Uber Technologies Inc dan Alibaba termasuk di antara investor di perusahaan tersebut.
Advertisement