Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengharapkan selesainya pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di atas putaran tapal kuda Lenteng Agung-Tanjung Barat dapat menggerakkan perekonomian warga.
Anies juga menyebut JPO tersebut nantinya menghubungkan perkampungan di Lenteng Agung yang selama ini dibatasi oleh jalan raya dan rel kereta.
Advertisement
"JPO ini memberi efek meningkatnya interaksi dan mobilitas warga antarkampung di Lenteng Agung yang bisa menggerakkan perekonomian warga. Bayangkan saja, warung yang dulu pelanggannya hanya warga satu kampung, dengan adanya JPO ini akan bisa mendatangkan konsumen lintas kampung. Jadi, efek ekonomi dan sosialnya ada," kata Anies dalam unggahan di akun Instagram @aniesbaswedan.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyatakan, dengan JPO tersebut warga akan lebih aman saat menyebrang. Lanjut dia, meskipun masih dalam fase akhir, JPO sudah dapat digunakan oleh masyarakat.
"Walau JPO ini belum diresmikan namun sudah aman untuk dipakai. Kemarin saya bertemu banyak warga datang bersama keluarga dan anak-anak ke JPO, untuk menikmati suasana yang unik," ucapnya.
Lanjut Anies, pihaknya akan memperbanyak jembatan penghubung antarkampung di Jakarta.
"Kami ingin memperbanyak jembatan penghubung agar interaksi warga antarkampung kembali rekat," jelas dia.
Mulai Dibuka Permanen
Sebelumnya, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menyatakan flyover atau jalan layang tapal kuda di Lenteng Agung dan Tanjung Barat, Jakarta Selatan mulai dibuka secara permanen untuk dilalui kendaraan bermotor.
Kata dia, hal tersebut dilakukan setelah dilakukannya uji coba pada 1-6 April 2021.
Untuk diketahui, flyover Tanjung Barat mempunyai panjang total 1.120 meter, dengan rincian sisi selatan 470 meter, sisi utara 580 meter dengan lebar 8 meter dan masing-masing flyover setinggi 6,5 meter.
Sedangkan flyover Lenteng Agung mempunyai panjang total 880 meter dengan rincian sisi barat depan IISIP 430 meter dan sisi timur 450 meter.
Advertisement