Liputan6.com, Jakarta Seorang ibu bernama Yanti (55) menangis ketika melihat kemunculan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno yang hendak melaksanakan salat di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (3/9/2021).
Dia mengaku sedih karena aktivitas ekonomi di kampungnya nyaris mati usai PPKM Level 4 diberlakukan.
Advertisement
"Tolong bantu kami, mohon bantuannya ya, Pak. Banyak PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), sekarang banyak menganggur. Banyak yang tidak bisa bayar utang di bank. Iya, Pak, dibuka dulu (Setu Babakan-nya)," kata Yanti.
Mengikuti jejak Yanti, beberapa ibu lain turut mendekat dan meminta Sandiaga untuk memprioritaskan lapangan pekerjaan di Setu Babakan setelah kembali dibuka untuk warga yang berdomisili di sekitar lokasi.
"Ajak-ajak kerja ya, Pak, orang dekat Setu ya, Pak," kata yang lainnya.
Seorang ibu lainnya mengaku kewalahan, karena harus membayar biaya sekolah saat pemasukan begitu terbatas.
"Untuk pendidikan, walaupun sekolah online, kita tetap bayar penuh, Pak," katanya.
Usai salat, Sandiaga menghampiri para ibu Setu Babakan yang menyapa dirinya dan menenangkan mereka. Dia menyebut, akan menyampaikan aspirasi warga kepada pemerintah kota.
"Jangan menangis. InsyaAllah mohon doanya. Mau ditata nanti ya, dirapikan dulu. Tapi semua pakai masker ya. Nanti saya ngomong sama Pak Wali Kota," kata Sandiaga.
Terapkan Prokes Ketat
Dia kemudian memberi pemahaman kepada para ibu terkait penutupan sementara obyek wisata Setu Babakan, yaitu karena penetapan PPKM akibat kenaikan kasus Covid-19. Sandiaga meminta, apabila aspirasi sudah disampaikan, maka warga harus menjalankan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin.
"Nanti saya minta didahulukan orang sini untuk berusaha, sudah ikut Jakpreneur, Oke Oce. Kita ada pembinaan-nya. Bu nanti tanggung jawab (koordinasi warga) ya, nanti saya ketemu Pak Wali Kota bicarakan ini. Nanti dirapikan," kata Sandiaga.
Advertisement