Liputan6.com, Jakarta - Pasar Modal Indonesia akan kedatangan sejumlah emiten baru pada pekan kedua September 2021. Ada sekitar sembilan perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada 6 September 2021, ada dua perusahaan yang akan mencatatkan saham perdana di BEI yaitu PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) dan PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS). Kemudian pada Selasa, 7 September 2021, PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL) akan menjadi pendatang baru di BEI.
Advertisement
Selain itu, ada sejumlah perusahaan yang sedang menjalani masa penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) antara lain PT Cemindo Gemilang Tbk atau produsen semen merah putih, PT Global Sukses Solusi Tbk, PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk, PT IdeA Indonesia Tbk, PT Kedoya Adyaraya Tbk, dan PT GTS Internasional Tbk.
Calon emiten itu akan mencatatkan saham perdana pada 8 September 2021 antara lain PT Cemindo Gemilang Tbk, PT Global Sukses Solusi Tbk, PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk, PT Kedoya Adyaraya Tbk,PT GTS Internasional Tbk. Sedangkan PT Idea Indonesia Akademi Tbk pada 9 September 2021.
Adapun total perolehan dana IPO belum termasuk waran dari sembilan perusahaan tersebut sekitar Rp 2,43 triliun. Berikut rangkuman IPO dari calon emiten tersebut yang dikutip dari prospektus e-ipo.co.id, Minggu (5/9/2021):
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1.PT Indo Oil Perkasa Tbk
Perseroan menawarkan saham perdana sebanyak 150 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham itu sebanyak 33,04 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dalam rangka IPO tersebut, perseroan mematok harga perdana Rp 270 per saham. Dengan demikian, nilai IPO sebanyak Rp 40,50 miliar.
Selain itu, perseroan juga menerbitkan waran sebanyak 37,50 juta waran seri I yang menyertai saham baru atau sebanyak 12,34 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru.
Setiap pemegang empat saham baru perseroan berhak memperoleh satu waran seri I. Harga pelaksanaan Rp 320 per saham yang dapat dilakukan setelah enam bulan sejak efek diterbitkan.
Penjamin pelaksana emisi efek PT Korea Investment Sekuritas Indonesia. Dana hasil IPO antara lain untuk modal kerja seperti pembelian bahan baku produksi.
Advertisement
2.PT Geoprima Solusi Tbk
Perseroan yang bergerak di kegiatan usaha perdagangan besar mesin, peralatan dan perlengkapan lainnya antara lain menawarkan 166,66 juta saham biasa. Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp 50. Harga penawaran sebesar Rp 180 per saham.
Dengan demikian, total dana yang diraup dari IPO sebesar Rp 29,99 miliar. Perseroan juga menerbitkan waran sebesar 166,66 juta waran seri I. Jumlah waran itu setara 33,33 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Setiap pemegang satu saham baru perseroan berhak memperoleh satu waran. Waran tersebut diberikan secara cuma-Cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.
Waran seri I termasuk efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham biasa atas nama yang bernilai nominal Rp 50 setiap saham. Harga pelaksanaan Rp 250. Masa pelaksanaan dimulai setenal enam bulan atau lebih sejak waran seri I diterbitkan.
Adapun yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek antara lain PT NH Korindo Sekuritas Indonesia dan PT Surya Fajar Sekuritas.
Dana hasil IPO antara lain digunakan untuk belanja modal dan modal kerja. Sedangkan waran untuk modal kerja yaitu pembelian persediaan barang.
3.PT Prima Andalan Mandiri Tbk
Perseroan yang bergerak di usaha pertambangan batu bara dan jasa pertambangan ini menawarkan 355,56 juta saham dengan nilai nominal Rp 100. Jumlah tersebut 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana saham. Harga penawaran Rp 1.420 per saham.
Dana hasil IPO yang diraup Rp 504,89 miliar. Perseroan akan menggunakan dana IPO itu sebagai setoran modal ke anak usaha yaitu PT Mandala Karya Prima (MKP). MKP akan memakai dana tersebut sekitar Rp 441 miliar untuk pembelian peralatan berat dan sisanya untuk modal kerja.
Perseroan telah menunjuk PT Buana Capital sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Advertisement
4.PT Cemindo Gemilang Tbk
Produsen semen merah putih mematok harga saham perdana Rp 680 per saham dalam rangka penawaran umum public atau initial public offering (IPO). Penetapan harga saham perdana itu berada di batas bawah dari harga IPO yang ditawarkan di kisaran Rp 600-Rp 800 per saham.
Dalam IPO tersebut, PT Cemindo Gemilang Tbk juga menawarkan saham perdana sebesar 1.718.800.000 atau 1,71 miliar saham dengan nilai nominal Rp 500. Jumlah saham yang ditawarkan itu sebesar 10,04 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.
Harga saham perdana yang ditawarkan Rp 680 per saham. Dengan demikian, total perolehan dana IPO sebesar Rp 1,16 triliun.Demikian mengutip dari prospektus perseroan yang diunggah di e-ipo.co.id, Jumat (3/9/2021).
Selain itu, perseroan juga akan mengalokasi saham sebanyak-banyaknya sebesar 1,29 persen dari modal ditempatkan dan disetor penih untuk program alokasi saham kepada manajemen dan karyawan perseroan atau program management and employee stock option program (MESOP) sebanyak-banyaknya 224.000.000 atau 224 juta saham.
Dana hasil IPO antara lain sekitar 58 persen untuk modal kerja antara lain pembayaran utang usaha, pembayaran utang lain-lain dan pembayaran uang muka dari pelanggan. Lalu sekitar 17 persen untuk pembayaran atas sebagian pokok utang dari pinjaman sindikasi antara lain BNI, BRI, LPEI, dan Bank Permata. Sekitar 11 persen untuk pembayaran utang kepada Sinoma International Engineering Co Ltd.
Selanjutnya sekitar 8 persen untuk belanja modal, 6 persen untuk pembayaran sebagian utang kepada PT Sinoma Engineering Indonesia.
Dalam rangka IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Ciptadana Sekuritas Asia dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan penjamin emisi efek yaitu PT UBS Sekuritas Indonesia.
5.PT Global Sukses Solusi Tbk
Perseroan yang bergerak di bidang informasi dan komunikasi ini melepas 196,80 juta saham dengan nilai nominal Rp 4 dalam rangka IPO. Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 20,01 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penih perseroan setelah IPO.
Perseroan menetapkan harga saham perdana Rp 254 per saham. Jumlah dana yang diraup dari IPO sekitar Rp 49,98 miliar. Selain itu, perseroan menggelar program ESA dengan alokasikan saham 1 persen dari jumlah penerbitan saham yang ditawarkan. Jumlah itu setara 1.968.000.
Dana hasil IPO antara lain sekitar 74 persen untuk modal kerja seperti pembiayaan proyek baru, biaya overhead, dan operasional, sekitar 11 persen untuk market acquisition and expansion, 10 persen untuk riset dan pengembangan, sekitar 5 persen untuk belanja modal.
Perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.
Advertisement
6.PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk
Perseroan yang bergerak di industri kimia anorganik gas ini berkedudukan di Balikpapan, Kalimantan Timur. Perseroan melepas 278,40 juta saham dengan nilai nominal Rp 100. Jumlah itu setara dengan 29,99 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penih dalam IPO. Harga penawaran Rp 180 per saham.
Dengan demikian, dana yang diperoleh dari IPO sebesar Rp 50,11 miliar. Selain itu, perseroan juga menerbitkan 46,40 waran seri I atau sebanyak 7,14 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Waran seri I diberikan secara cuma-Cuma sebagai insentif bagi pemegang saham. Setiap enam pemegang saham baru akan mendapatkan satu waran seri I.
Waran seri ini termasuk efek yang memberikan hak kepada pemegangnya membeli saham biasa atas nama bernominal Rp 100 per saham dengan harga pelaksanaan Rp 230 per saham. Perseroan juga menggelar program MESOP dengan alokasikan lima persen saham dari jumlah modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Jumlah saham yang ditawarkan itu sebanyak-banyaknya 46,42 juta saham.
Dana hasil IPO antara lain sekitar 49,01 persen untuk pembelian lahan seluas 20.503m2 dari pihak afiliasi, sekitar 37 persen untuk pengembangan pabrik, dan sekitar 13,99 persen untuk modal kerja.
Perseroan telah menunjuk PT KGI Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
7.PT Kedoya Adyaraya Tbk
Perseroan yang bergerak di bidang aktivitas rumah sakit swasta ini menawarkan 185.940.000 saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baruu dari portepel perseroan dengan nilai nominal Rp 200. Jumlah saham yang ditawarkan itu 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.
Harga saham perdana yang dipatok sebesar Rp 1.720 per saham. Dana hasil IPO sebesar Rp 319,81 miliar. Perseroan akan memakai dana IPO sekitar 14 persen untuk pengembangan RS Grha Kedoya, sekitar 45 persen untuk pinjaman ke Sinar Medika Sejahtera (SMS), dan sisanya akan dialokasikan untuk pinjaman kepada Sinar Medika Alam Sutera.
Perseroan telah menunjuk PT Buana Capital sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Advertisement
8.PT GTS Internasional Tbk
Perseroan yang bergerak di usaha distribusi gas alam dan buatan ini melepas 2,40 miliar saham ke public yang merupakan saham baru. Jumlah saham itu 15,17 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penih perseroan dengan nilai nominal Rp 50.
Harga saham perdana yang dipatok Rp 100 per saham. Dengan demikian, dana yang diperoleh dari hasil IPO Rp 240 miliar. Dana hasil IPO sekitar 64 persen untuk pinjaman kepada PT Anoa Sulawesi Regas (ANOA), 20 persen untuk modal kerja dan 16 persen untuk penyertaan modal kepada ANOA.
Perseroan telah menunjuk PT Reliance Sekuritas Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
9.PT Idea Indonesia Akademi Tbk
Perseroan yang bergerak di akademisi pendidikan dan pelatihan ini menawarkan 21,48 juta saham yang merupakan saham baru berasal dari portepel perseroan. Jumlah saham itu 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp 40 per saham. Harga penawaran saham perdana Rp 140. Dengan demikian, perseroan meraup dana Rp 29,74 miliar dari IPO.
Perseroan juga menggelar program MESOP sebanyak-banyaknya dua persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penih. Jumlah saham itu setara 21.248.750.
Dana hasil IPO antara lain sebesar Rp 5 miliar untuk penyelesaian pembangunan asrama, Rp 15 miliar untuk penyertaan saham di entitas anak yaitu PT AIP, sisan dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja.
Perseroan telah menunjuk PT Indo Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan PT Philip Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.
Advertisement