Ingin Jadi Karakter Superhero, Remaja Nekat Suntikkan Merkuri ke Tubuhnya

Seorang remaja laki-laki di India menyuntikkan dirinya dengan merkuri untuk membuat dirinya menjadi seperti pahlawan super X-Men favoritnya.

oleh Camelia diperbarui 06 Sep 2021, 12:04 WIB
Rumah sakit stroke. (Foto: Yerson Retamal from Pixabay)

Liputan6.com, India - Seorang remaja laki-laki di India menyuntikkan dirinya dengan merkuri mematikan dalam upaya untuk membuat dirinya menjadi seperti pahlawan super X-Men favoritnya.

Melansir dari Dailystar, Senin (6/9/2021), bocah 15 tahun itu dikabarkan ingin meniru superhero dari film Marvel, namun malah berakhir dengan luka menyakitkan yang tak kunjung sembuh.

Dalam komik, tubuh Mercury terdiri dari logam tidak beracun yang menyerupai merkuri, yang dapat ia bentuk kembali atau padatkan sesuka hati.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Menyuntikkan Merkuri

Ilustrasi jarum suntik. (Sumber Pixabay)

Kasus yang tidak biasa itu ditulis dalam sebuah laporan di National Center for Biotechnology Information, yang mengungkap luka yang dialami anak yang tidak disebutkan namanya itu setelah ia dengan sengaja menyuntikkan merkuri ke dalam tubuhnya.

Dia mengunjungi rumah sakit di India dengan beberapa borok yang tidak kunjung sembuh di lengan kiri.

Petugas medis menduga bahwa penyalahgunaan zat mungkin menjadi faktor sehingga dilakukan evaluasi psikiatri. Remaja itu pun mengungkapkan bahwa dia sengaja menyuntik dirinya sendiri dengan merkuri yang berhasil dia ambil dari termometer setidaknya tiga kali.


Karakter dalam X Men

Foto film trilogi X-Men (comicbookresources.com)

Laporan tersebut mengatakan bahwa bocah itu "terinspirasi" oleh karakter Mercury dari X-Men yang telah muncul di sejumlah komik.

"Menariknya, dia memiliki riwayat memiliki beberapa gigitan laba-laba untuk mensimulasikan dirinya sebagai Spider-Man. Anehnya, dia tidak memiliki masalah kejiwaan lain dan memiliki IQ normal."

Dokter melakukan pemeriksaan toksikologi untuk memeriksa kadar merkuri dalam darah remaja tersebut. Akibatnya dia kehilangan semua pembuluh darah utama saat menyuntikkan merkuri, tetapi boroknya harus dipotong dan dia harus menjalani cangkok kulit. Beruntung bocah itu diperkirakan akan pulih sepenuhnya.

Laporan medis tersebut menyimpulkan pasien tidak mengembangkan tanda-tanda klinis keracunan kronis, membuktikan bahwa injeksi merkuri subkutan memiliki risiko toksisitas sistemik yang rendah, dan histopatologi memainkan peran penting dalam diagnosis. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya