Laju IHSG Fluktuatif, Investor Asing Kejar Saham BMRI hingga TLKM

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuaktif pada awal perdagangan Senin, 6 September 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Sep 2021, 09:44 WIB
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada awal sesi perdagangan Senin (6/9/2021). Investor asing melakukan aksi beli saham pada awal perdagangan dan nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS.

Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG naik tipis 0,17 persen ke posisi 6.137. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG melonjak 0,34 persen ke posisi 6.147. Indeks LQ45 menguat 0,24 persen ke posisi 876,15. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menguat. IHSG berbalik arah ke zona merah dengan turun 0,23 persen ke posisi 6.122 pada pukul 09.42 WIB.

Total frekuensi perdagangan 361.796 kali dengan volume perdagangan 5,3 miliar saham. Nilai transaksi Rp 2,2 triliun. Investor asing beli saham Rp 24,69 miliar di pasar regular.

Sebagian besar sektor saham menguat. Indeks IDXIndustry naik 0,78 persen, indeks IDXEnergy mendaki 0,58 persen dan IDXinfrastruktur menanjak 0,43 persen. Sementara itu, IDXTechno melemah 0,85 persen, IDXProperty merosot 0,37 persen dan IDXBasic susut 0,25 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Top Gainers dan Losers

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas di Jakarta, Rabu (14/11). Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin atau 0,39% ke 5.858,29. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham GPSO naik 34,44 persen

-Saham TIFA naik 24,54 persen

-Saham PRAS naik 21,67 persen

-Saham OILS naik 15,56 persen

-Saham ICON naik 14,75 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham SOFA turun 9,76 persen

-Saham MGLV turun 9,69 persen

-Saham TRUE turun 6,94 persen

-Saham LABA turun 6,92 persen

-Saham BIKA turun 6,90 persen


Aksi Investor Asing

Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BMRI senilai Rp 23,5 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 20,3 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 4,9 miliar

-Saham IPTV senilai Rp 3 miliar

-Saham PRDA senilai Rp 2,1 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham MSIN senilai Rp 9,4 miliar

-Saham TOWR senilai Rp 8,7 miliar

-Saham UNTR senilai Rp 4,9 miliar

-Saham UNVR senilai Rp 4,6 miliar

-Saham HMSP senilai Rp 2,1 miliar


Bursa Saham Asia

Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks Hang Seng naik 0,49 persen, indeks Jepang Nikkei bertambah 1,75 persen, indeks Shanghai menanjak 0,40 persen, indeks Singapura naik 0,26 persen dan indeks Taiwan menguat 0,30 persen. Sedangkan indeks Korea Selatan Kospi melemah 0,01 persen.

Mengutip laporan PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG menguat 0,8 persen pada Jumat, 3 September 2021 seiring saham kapitalisasi pasar besar yang melonjak.

Di sisi lain, Kementerian Keuangan akan menurunkan bunga atas obligasi untuk investor domestik menjadi 10 persen dari sebelumnya 15 persen. Tujuan aturan ini untuk lebih mengembangkan dan memperdalam pasar obligasi dan menciptakan peran aktif investor.

Di samping itu, pemerintah akan mengenakan PPN atas layanan pendidikan. Pemerintah mengusulkan skema PPN multi tarif dari tarif PPN awal 10 persen.

Investor asing melakukan aksi beli bersih Rp 208 miliar dengan pembelian terbesar saham TLKM senilai Rp 75,6 miliar, UNTR sebesar Rp 62,5 miliar, dan PTBA sebesar Rp 50,6 miliar. Penjualan terbesar saham BBRI senilai Rp 69,5 miliar, SMMA senilai Rp 35,3 miliar dan UNVR sebesar Rp 15,3 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya