5 Tips Lindungi Diri dari Ransomware

Kaspersky memberikan 5 tips untuk melindungi diri dari serangan ransomware. Apa saja?

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 06 Sep 2021, 12:00 WIB
Ilustrasi Ransomware WannaCrypt atau yang disebut juga Wannacry (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kejahatan siber terus menjadi ancaman bagi para pengguna internet. Salah satunya melalui ransomware, di mana pelaku kejahatan siber menargetkan perangkat keras untuk memperoleh informasi berharga pengguna (seperti dokumen, gambar, dan database).

Selanjutnya penjahat siber akan mengenkripsi semua data dan file pribadi pengguna dan menguncinya. Kemudian, ransomware akan menampilkan pesan yang menuntut pembayaran korban bisa mendapatkan kembali data-data yang disandera.

Jika korban kejahatan siber ransomware membayar tebusan yang diminta, tiga skenario ini mungkin terjadi:

- Dalam beberapa kasus, kadang ransomers mengirimkan kunci dekripsi dengan instruksi

- Beberapa ransomers hanya mengambil uang korban kemudian menghilang

- Dalam beberapa kasus, para pelaku kejahatan siber tidak dapat memulihkan data meskipun mereka menginginkannya, beberapa ransomware bahkan merusak file secara permanen.

Ransomware bisa masuk ke komputer korban melalui berbagai cara. Misalnya korban mencolokkan flash drive yang terinfeksi atau mengunduh sesuatu dari situs web berbahaya.

Penyebab paling umum adalah dari email dengan lampiran berbahaya atau tautan ke situs berbahaya.

Paling parah dari ransomware adalah kemampuannya untuk menyebar ke seluruh perangkat di jaringan yang sama. Artinya, jika desktop terinfeksi malware, kemungkinan dapat menginfeksi laptop juga.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tips Jika Data Sudah Dienkripsi

Ilustrasi Ransomware WannaCrypt atau yang disebut juga Wannacry (iStockphoto)

Kaspersky memberikan tips jika data pengguna sudah dienkripsi.

- Jangan panik

- Kaspersky menyarankan untuk jalan pernah membayar tebusan. Tiap pembayaran mewakili kontribusi keuangan untuk pengembangan malware di masa depan dan memberi sinyal ke pelaku bahwa skema tersebut masih menguntungkan. Parahnya, ketika korban membayar tebusan, tidak mungkin hal itu menjamin Anda mendapatkan data kembali.

- Gunakan layanan Crypto Sheriff di situs web No More Ransome untuk mengetahui jenis malware apa yang menginfeksi perangkat pengguna. Mungkin di sana tersedia decryptor.

- Jika belum ada decryptor, terus lakukan pengecekan, karena mungkin decryptor dirilis setiap hari.


Lakukan Backup Data

Indonesia Kena Serangan Siber, Pakar: Jangan Sepelekan Keamanan. (Doc: PCMag)

Berikut adalah sejumlah tips Kaspersky untuk membantu membentengi diri dari bahaya ransomware:

1. Selalu membuat backup

Pengguna internet perlu menyimpan file dan dokumen penting secara teratur ke penyimpanan cloud dan hard drive eksternal. Pengguna bisa mencadangkan foto menjadi seminggu sekali atau bahkan tiap bulan.

Pastikan mencadangkan dokumen penting tiap beberapa hari atau tiap hari.

Untuk penyimpanan di cloud, lindungi akses ke penyimpanan cloud dengan kata sandi kuat dan otentikasi dua faktor.

2. Waspada terhadap email yang masuk

Lampiran email dan situs web terinfeksi adalah tempat sembunyi paling umum untuk Trojan ransomware. Jadi perlakukan semua email dan pesan tak terduga sebagai sumber bahaya potensial.

Pastikan pengguna mengetahui siapa pengirim email. Perlakukan konten, lampiran, dan tautan dalam email dari pengirim asing dengan sangat skeptis. Ini juga berlaku untuk pesan yang masuk di aplikasi pesan, media sosial,, atau forum online mana pun.

Jika ada masalah, masukkan pesan ke folder spam, terutama jika meminta pembayaran tidak terduga.

 


Jangan Kunjungi Situs Mencurigakan

Ilustrasi Ransomware WannaCrypt atau yang disebut juga Wannacry (iStockphoto)

3. Hindari mengunjungi situs web mencurigakan

Pelaku kejahatan siber menggunakan berbagai trik untuk memanipulasi korban agar mengunduh malware. Jika saat mengklik banner dan situs web tidak terduga muncul atau layar meminta pengguna mengunduh sesuatu, segera tutup halaman.

4. Update software

Untuk menembus perangkat pengguna, pelaku kejahatan siber kerap mengeksploitasi kerentanan yang telah ditambal oleh pengembang. Oleh karenanya, jika pengguna tidak meng-update software, mereka akan berisiko pada ancaman tertentu.

Lebih baik mengaktifkan pembaruan otomatis dan periksa pembaruan secara teratur untuk aplikasi yang tidak diperbarui secara otomatis.

5. Instal solusi keamanan

Solusi keamanan modern bisa mengidentifikasi dan memblokir malware secara real-time. Salah satu contohnya adalah Kaspersky Internet Security yang bisa melindungi pengguna dari ransomware.

(Tin/Isk)


Infografis Serangan Ransomware WannaCry

Teror Serangan Ransomware WannaCry

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya