Taliban Klaim Berhasil Kuasai Lembah Panjshir, Seluruh Afghanistan Diduduki

Kelompok militan Taliban mengklaim sudah menguasai seluruh wilayah Afghanistan termasuk Lembah Panjshir.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 06 Sep 2021, 13:43 WIB
Gerakan perlawanan Afghanistan dan pasukan pemberontakan anti-Taliban mengambil bagian dalam pelatihan militer di daerah Abdullah Khil, Distrik Dara, Provinsi Panjshir, Afghanistan, 24 Agustus 2021. Panjshir jadi satu-satunya wilayah Afghanistan yang belum dikuasai Taliban. (Ahmad SAHEL ARMAN/AFP)

Liputan6.com, Panjshir - Taliban telah menguasai Provinsi Panjshir sepenuhnya, daerah terakhir di Afghanistan yang dikuasai oleh pasukan perlawanan, kata juru bicara kelompok militan itu, Zabihullah Mujahid, Senin (6/9).

Gambar-gambar di media sosial menunjukkan anggota Taliban berdiri di depan gerbang kompleks gubernur provinsi Panjshir.

Melansir Channel News Asia, Senin (6/9/2021), masih tidak ada kabar langsung dari Ahmad Massoud, pemimpin kelompok oposisi yang melawan pasukan Taliban.

Sebelumnya, lembah Panjshir merupakan satu-satunya wilayah Afghanistan yang tidak dikuasai oleh Taliban. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Lembah Panjshir

Gerakan perlawanan Afghanistan dan pasukan pemberontakan anti-Taliban mengambil bagian dalam pelatihan militer di daerah Abdullah Khil, Distrik Dara, Provinsi Panjshir, Afghanistan, 24 Agustus 2021. Panjshir jadi satu-satunya wilayah Afghanistan yang belum dikuasai Taliban. (Ahmad SAHEL ARMAN/AFP)

Lembah Panjshir, lembah di Afghanistan timur yang telah menjadi rumah bagi Front Perlawanan Nasional (NRF), sebuah kelompok multi-etnis yang terdiri dari milisi dan mantan anggota pasukan keamanan Afghanistan, yang dilaporkan berjumlah ribuan.

Kelompok militan Taliban telah mendorong gagasan bahwa "Imarah Islam Afghanistan adalah rumah bagi semua warga Afghanistan" milik Taliban.

Perlawanan Lembah Panjshir - tepat di ambang pintu ibu kota - merupakan pukulan bagi citra persatuan ini. 

Di media sosial, tagar yang menyuarakan dukungan untuk perlawanan mulai bermunculan.

Taliban dan NRF telah bernegosiasi, tetapi meskipun kedua belah pihak mengatakan mereka ingin menghindari perang, belum ada penyelesaian yang tercapai, dan tampaknya pembicaraan telah membuka jalan untuk pertempuran terbuka.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya