Liputan6.com, London - Paspor vaksin di klub malam dan tempat-tempat dalam ruangan lainnya di Inggris akan mulai digunakan bulan ini.
Menteri Vaksinasi Nadhim Zahawi mengatakan ini adalah waktu yang tepat untuk memulai skema ini, terutama untuk di lokasi dengan kerumunan besar, seperti dikutip dari laman BBC, Senin (6/9/2021).
Advertisement
Meminta orang untuk menunjukkan sertifikat dengan bukti vaksinasi COVID-19 telah dikritik oleh beberapa anggota parlemen Inggris. Zahawi mengatakan, akan memastikan ekonomi bisa tetap terbuka dengan cara ini.
"Cara terbaik agar industri tersebut tetap terbuka menurut saya, menurut pandangan kami, adalah bekerja sama dengan industri tersebut," katanya.
Zahawi menambahkan, "Satu hal yang telah kami pelajari adalah bahwa dalam pertemuan besar orang, terutama di dalam ruangan, virus cenderung melonjak dan menyebar."
Ia juga mengindikasikan rencana pemerintah untuk menawarkan suntikan penguat COVID-1 kepada orang-orang yang paling rentan - termasuk semua yang berusia di atas 50 tahun. Pemerintah Inggris menyebut, dengan memperluas peluncuran vaksin ke semua anak berusia 12-15 tahun akan "benar-benar" menjadi hal yang benar untuk dilakukan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pro dan Kontra
Ditanya tentang paspor vaksin, Zahawi merujuk pada klub sepak bola Liga Premier yang meminta beberapa penggemar untuk menunjukkan bukti bahwa mereka telah disuntik, yang memungkinkan stadion dibuka kembali untuk kapasitas penonton pada bulan lalu.
Namun, hanya sebagian kecil klub yang menjadikan pemeriksaan COVID-19 sebagai syarat wajib masuk.
Penolakan terhadap rencana tersebut datang dari anggota parlemen Tory di Grup Pemulihan COVID-19 serta Demokrat Liberal, mereka menggambarkannya sebagai aksi "memecah belah, tidak dapat dijalankan, dan mahal".
Sementara itu, Buruh Skotlandia telah menolak untuk mendukung rencana untuk mewajibkan paspor vaksin untuk masuk ke klub malam dan banyak acara besar di Skotlandia mulai akhir bulan ini.
Kemudian, Wales mengatakan tidak memiliki rencana untuk memperkenalkan paspor COVID-19 untuk masuk tempat hiburan, sementara menteri di Irlandia Utara belum mengumumkan posisi dalam skema.
Pada Minggu (5/9) 37.001 kasus virus corona dilaporkan di Inggris dan 68 kematian dalam 28 hari setelah tes positif.
Advertisement