Liputan6.com, Jakarta - Secara nutrisi, sebenarnya tidak ada pilihan salah dalam kelompok ikan. Ahli gizi dan direktur NYU Food Lab Lourdes Castro menjelaskan, sebagai sumber hewani, ikan memiliki jumlah lemak jenuh terendah dalam kaitannya dengan protein, lapor CNN, Senin, 6 September 2021.
Selain jadi protein tanpa lemak, makanan laut pada umumnya kaya akan vitamin D dan B, serta mineral seperti zat besi, kalium, dan kalsium. Sementara dari sudut pandang nutrisi, salmon merupakan pemenang kompetisi ikan paling sehat.
"Ikan berlemak dari air dingin adalah sumber Omega-3 lebih baik daripada sumber lain," kata Mary Ellen Camire, profesor ilmu pangan dan nutrisi dari University of Maine. Keberlanjutan pun jadi bagian lain dari perhitungan ikan paling sehat.
Baca Juga
Advertisement
"Saat ini ada sumber yang ramah lingkungan, baik di sisi liar maupun budi daya," kata Santi Roberts, manajer sains senior di Seafood Watch di Monterey Bay Aquarium. Salmon yang dibudidayakan diklaim tidak hanya dikelola secara lebih berkelanjutan, tapi juga mengalami perbaikan nutrisi.
"Dari sudut pandang nutrisi, dulu (salmon) liar lebih unggul daripada budi daya," kata Castro. Namun, Camire mengatakan bahwa dengan kemajuan dalam budi daya, petani dapat menyesuaikan pola makan salmon untuk menghasilkan ikan dengan rasio Omega-3 lebih tinggi.
Akuakultur berkelanjutan juga merupakan cara proaktif bagi bidang perikanan untuk mengatasi dampak perubahan iklim. "Tidak ada cukup ikan di lautan untuk memberi makan semua orang berdasarkan rekomendasi nutrisi makanan laut," kata Castro.
Kamire setuju. "Liar adalah ide bagus," katanya, tapi ia mempertanyakan bagaimana makanan laut liar akan bertahan selama beberapa dekade mendatang. "Dalam hal kita memberi makan miliaran orang dan iklim semakin panas, kita harus melakukan sesuatu yang berbeda," imbuhnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bantuan Teknologi
Aplikasi dan situs web buatan organisasi ilmiah dan nirlaba dihadirkan untuk membantu membuat pilihan paling sehat. Seafood Watch, program pemeringkatan oleh Monterey Bay Aquarium dirintis untuk memberi rekomendasi pembelian makanan laut berdasarkan standar keberlanjutan selama dua dekade.
Sistemnya sederhana. Hijau adalah pilihan terbaik, merah adalah item yang harus dihindari. "Ini adalah dunia yang dinamis dan kompleks. Apa yang kami coba lakukan adalah menyederhanakannya," kata Roberts.
Ada pula Seafood Finder, direktori baru dari Local Catch Network. Ini merupakan program bertujuan mendukung bisnis makanan laut lokal dan berbasis komunitas di Amerika Serikat. Pencarian berbasis lokasi membantu konsumen menemukan perikanan berkelanjutan melalui beberapa saluran, termasuk ritel lokal, CSA dan kotak langganan, atau pengiriman nasional langsung.
Advertisement
Pilihan Makanan Laut Lain
Jika mencoba mengurangi dampak lingkungan dan menuai manfaat kesehatan dari ikan secara bersamaan, Stoll menyarankan agar Anda memikirkan makanan laut dengan cara yang sama seperti produk atau daging lokal. "Tidak hanya penting dari mana Anda mendapatkan makanan laut, yang penting dari siapa Anda mendapatkan makanan laut," katanya.
Dengan mencari salmon dan pilihan makanan laut lain dari perikanan komunitas, serta perusahaan dengan metode pertanian berkelanjutan, Anda akan membuat pilihan paling sehat untuk semua orang.
Selain salmon, ada jenis makanan laut lain yang memiliki kualitas baik dari segi kesehatan pribadi dan kelestarian planet. Tiram, remis, dan kerang relatif tinggi kandungan Omega-3, di samping juga merupakan pilihan yang baik dari perspektif lingkungan, menurut Roberts.
Tidak seperti ikan, jenis makanan laut ini tidak perlu dilengkapi pakan saat dibesarkan di lingkungan budi daya. Mereka mengambil semua nutrisi dari air. Mereka juga dapat menyaring kotoran dan mengimbangi limbah yang masuk ke lingkungan, yang menurut Roberts sering jadi masalah makanan laut yang dibudidayakan.
Infografis Benarkah COVID-19 Bisa Menyebar Melalui Makanan?
Advertisement