Luhut: Pelonggaran PPKM Bukan untuk Euforia

Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan hasil evaluasi PPKM menunjukkan terjadi perbaikan indikator penanganan Covid-19 di Indonesia.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 06 Sep 2021, 19:51 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam pengumuman Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Senin (23/8/2021).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan hasil evaluasi PPKM menunjukkan terjadi perbaikan indikator penanganan Covid-19 di Indonesia.

Namun, ia menyayangkan adanya perbaikan dan sedikit pelonggaran PPKM justru digunakan dengan euforia tidak tepat.

"Apa yang dicapai kita bersama hari ini bukan bentuk euforia yang harus kita rayakan. kelengahan sekecil apapun yang kita lakukan ujungnya akan terjadi peningkatan kasus dalam beberapa minggu ke depan," kata Luhut dalam konpers daring, Senin (6/9/2021).

Dia menyinggung kafe di Kemang, Jakarta yang abai protokol kesehatan sehingga mendapatkan sanksi penutupan sementara.

"Ini adalah sesuatu yang harus kita hindari. Seperti yang terjadi beberapa hari yang lalu di sebuah restoran, kafe di wilayah Jakarta yang tidak patuh terhadap Protokol Kesehatan hingga pada akhirnya harus dilakukan tindakan penutupan selama tiga hari kedepan. Kami juga masih melihat banyaknya restoran, kafe yang masih belum menerapkan dan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi," ungkap Luhut.

 


Harus Bersiap

Luhut mengingatkan bahwa masyarakat harus bersiap hidup bersama corona, sebab pandemi akan berubah menjadi endemi.

"Presiden menekankan Covid tidak akan hilang dalam waktu singkat dan kita perlu menyiapkan hidup bersama Covid-19," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya