Saham OILS dan GPSO Kompak Melambung pada Perdagangan Perdana di BEI

PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) dan PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS) mencatatkan saham perdana di BEI pada Senin, 6 September 2021.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Sep 2021, 23:46 WIB
Pengendara sepeda motor melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (10/10/2019). IHSG ditutup melemah 0,09 persen atau 5,52 poin ke level 6.023,64 dari penutupan perdagangan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Dua saham pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) dan PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS) menguat signifikan pada perdagangan perdana Senin, (6/9/2021).

Penguatan saham OILS dan GPSO ini terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang stagnan. IHSG ditutup naik 0,01 poin ke posisi 6.126,93. Sebanyak 252 saham menguat sehingga mendorong IHSG berbalik arah ke zona hijau. Sedangkan 239 saham melemah dan 158 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 1.421.755 kali dengan volume perdagangan 20,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10,2 triliun.

Mengutip data RTI, saham PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS) ditutup naik 24,44 persen ke posisi Rp 336 per saham. Saham OILS dibuka naik Rp 66 dari harga perdana Rp 270 per saham. Saham OILS berada di level tertinggi Rp 336 dan terendah Rp 296 per saham.

Total frekuensi perdagangan saham 20.016 kali dengan volume perdagangan 1.754.315. Nilai transaksi Rp 56,7 miliar.

Sementara itu, saham GPSO melambung 34,44 persen ke posisi Rp 242 per saham. Saham GPSO dibuka naik Rp 62 dari harga perdana Rp 180 per saham. Saham GPSO ditransaksikan 2.947 kali dengan volume perdagangan 15.081. Nilai transaksi Rp 364,4 juta.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


IPO Geoprima Solusi

Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perusahaan distributor alat-alat Geospatial ini resmi menawarkan sebanyak 166.666.600 lembar saham baru atau setara dengan 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah IPO dengan harga Rp 180 per saham. Perseroan meraup Rp 30 miliar dari IPO tersebut.

Selain itu, perseroan juga menerbitkan Waran seri I secara cuma-cuma sebanyak 166.666.600 lembar saham atau sebesar 33,33 persen dari total saham Ditempatkan dan Disetor Penuh pada saat Pernyataan Pendaftaran.

Hal ini berarti setiap pemegang satu saham baru Perseroan berhak memperoleh satu Waran seri I dimana setiap waran tersebut memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru Perseroan yang dikeluarkan dari portepel. 

Direktur Utama Geoprima Solusi Tbk, Karnadi Margaka mengatakan,  meski kondisi global maupun dalam negeri yang masih belum stabil sebagai akibat pandemi COVID-19, proses penawaran umum perseroan secara keseluruhan berjalan lancar.

Antusiasme masyarakat terhadap IPO perseroan cukup baik, karena adanya harapan dan kepercayaan masayarakat pada prospek usaha perseroan dan pasar Indonesia. 

"Seluruh dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk mendanai belanja modal, termasuk untuk pembelian aset berupa ruko dan pembelian peralatan berupa Lidar Optech untuk meningkatkan kapasitas operasional perusahaan. Sebagian lain diperuntukkan bagi pembelian persediaan berupa Unamanned Aerial Vehicle, untuk biaya pemasaran, promosi, dan iklan, serta untuk biaya sewa kantor perwakilan,” kata Karnadi.

Direktur Utama PT Surya Fajar Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Perseroan, Steffen Fang mengatakan, selama masa penawaran, total pesanan yang masuk mencapai 21,3x dari jumlah saham ditawarkan atau terjadi oversubscibed sebesar 20,3x dari total penawaran.

Tingginya animo masyarakat terhadap penawaran umum perseroan diperkirakan karena potensi pertumbuhan usaha yang tinggi sebagai salah satu perusahaan yang bergerak pada sektor yang terkait dengan teknologi di masa mendatang. 

Amir Suhendro Samirin, Direktur PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, mengatakan, saham Perseroan menjadi pioneer saham perusahaan sektor Geospatial yang melantai di Bursa Efek Indonesia. Karena industri Geospatial merupakan salah satu pilar utama pembangunan dalam revolusi industri, prospek Geoprima dinilai menjanjikan.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya