Penggalian Tahap 3 Situs Kumitir Mojokerto Berlangsung 22 Hari

Bupati menyebut Situs Kumitir sebagai masa depan cerah bagi Mojokerto, karena akan menambah daftar penemuan baru dan pembuktian budaya Majapahit.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Sep 2021, 21:08 WIB
Penelitian Situs Sekaran peninggalan pra-Majapahit bakal dilanjutkan Balai Arkeologi Yogyakarta (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Mojokerto Penggalian tahap ketiga Situs Kumitir di Mojokerto telah dimulai. Sesuai jadwal, ekskavasi ini akan berlangsung selama 22 hari ke depan, atau mulai 6 hingga 28 September 2021.

Penggalian Situs Kumitir ini diprakarsai oleh Pemerintah Kabupaten Mojokerto, CPCB Trowulan dan para akademisi di bidangnya.

"Kami berpesan supaya aktivitas pembangunan di Desa Kumitir dilakukan secara hati-hati untuk mendukung ekskavasi," katanya Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati di sela pemotongan tumpeng tanda dimulainya ekskavasi situs Kumitir di Pendapa Balai Desa Kumitir Kecamatan Jatirejo, Mojokerto, Senin, 6 September 2021, dilansir dari Antara.

Ia mengatakan, kehati-hatian itu perlu dilakukan sebagai langkah antisipasi, karena para arkeolog banyak yang meyakini akan ada temuan baru yang mungkin terjadi ke depan.

Bupati juga menyebut Situs Kumitir sebagai masa depan cerah bagi Mojokerto, karena akan menambah daftar penemuan baru dan pembuktian budaya Majapahit.

Maka dari itu, Bupati Mojokerto berpesan agar proses pembangunan yang ada di Desa Kumitir dilakukan secara hati-hati.

"Saya pesan kepada pak kades, proses pembangunan pasti akan berbeda dengan desa lain. Di sini ada temuan Situs Kumitir yang sangat berharga. Pastinya harus lebih hati-hati ke depan, jangan sampai mengganggu proses ekskavasi. Karena bisa jadi masih ada yang belum ditemukan. Kumitir dapat menjadi masa depan cerah bagi Kabupaten Mojokerto," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 


Jejak Arkeologi Majapahit

Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Budpar Provinsi Jawa Timur Sinarto juga menyatakan apresiasinya untuk Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, yang masuk dalam 50 besar desa wisata se-Indonesia.

Desa yang khas dengan rumah penduduk bergaya etnik Majapahit, menjadi salah satu inspirasi rencana pelaksanaan Pekan Budaya Daerah Jawa Timur.

"Gubernur Jawa Timur dan Komisi E DPRD sangat mendukung apabila diselenggarakan pekan budaya daerah dengan mengangkat budaya Majapahit sebagai inspirasinya. Kita dapat mengangkat Desa Bejijong Kecamatan Trowulan menjadi tujuan destinasi. Majapahit harus terus kita angkat sebagai kebanggaan kita," ujarnya.

Berdasarkan beberapa sumber, para arkeolog meyakini bahwa situs seluas 6 hektare tersebut merupakan bagian dari jejak arkeologis Kerajaan Majapahit, yakni Istana Raja (Bhre) Wengker. Raja Wengker menurut sejarah, adalah menantu pendiri Majapahit Raden Wijaya sekaligus paman Hayam Wuruk.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya