Liputan6.com, Cilacap - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengimbau agar bupati dan wali kota di Jawa Tengah tidak memaksa orangtua siswa membeli seragam selama uji coba pembelajaran tatap muka (PTM). Siswa juga tak harus berseragam sekolah.
Ganjar menyampaikan hal tersebutsaat membuka rapat koordinasi penanganan Covid-19 tingkat Provinsi Jawa Tengah secara virtual yang diikuti oleh Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, di Ruang Rapat Prasandha, Pendopo Kabupaten Cilacap, Senin (6/9). Diketahui, Sebagian besar wilayah di Jawa Tengah memulai uji coba PTM pada Senin (6/9).
“Mereka sedang sulit mencari kerja, mencari uang, jangan dipaksa untuk membeli seragam,” kata Gubernur, dalam keterangan tertulis Pemkab Cilacap.
Baca Juga
Advertisement
Gubernur juga mengaku mendapat banyak keluhan mengenai tagihan iuran sekolah. Padahal kondisi ekonomi masyarakat sedang tidak baik.
“Banyak yang curhat ke saya kalau banyak iuran dari sekolah. Tidak usah pakai seragam dulu tidak apa-apa, toh, PTM nya juga masih uji coba,” ucap dia.
Menindaklanjuti uji coba PTM di Jawa Tengah, Pj. Sekretaris Daerah Pemprov Jawa Tengah Prasetyo Aribowo menyampaikan beberapa hal seperti memberikan penguatan pengawasan disiplin penerapan prokes dengan melibatkan cabang dinas, pengawas, komite sekolah dan satgas tingkat sekolah.
“Selanjutnya, memperkuat pembelajaran model campuran atau blended learning melalui pemberdayaan fungsi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan terakhir Peningkatan sosialiasi penerapan protokol kesehatan kepada seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar melalui berbagai media yang sesuai karakter wilayah,” jelasnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kematian hingga Vaksinasi Covid-19
Selanjutnya, rapat koordinasi ini juga membahas perkembangan penanganan pandemi Covid-19. Salah satunya angka kematian akibat Covid-19. Gubernur meminta kepada pemda untuk memperhatikan data masing-masing daerah dan berupaya untuk menekan semaksimal mungkin angka kematian Covid-19.
Perihal vaksinasi, Gubernur meminta Pemda untuk mengupdate ketersediaan vaksin di tiap daerah dengan selalu mengisi aplikasi P-Care dan SMILE secara berkala.
“Vaksin kita kebut sampai habis, sehingga kita punya bukti kalau di Jawa Tengah mampu percepat vaksin hingga sekian. Ini memudahkan untuk meminta vaksin ke pusat. Isi P-Care, isi SMILE dalam waktu dan hari yang sama vaksinasi, agar data sesuai,” kata Ganjar lagi.
Gubernur juga menganjurkan pemda untuk melakukan vaksin di sekolah-sekolah atau pasar untuk mempercepat cakupan vaksinasi, karena penambahan vaksin cukup banyak.
“Kalau penambahan vaksin banyak, Bapak Ibu boleh ke sekolah-sekolah atau pasar, sehingga mereka bisa dilindungi dan kegiatan ekonomi bisa berjalan dengan baik,” ucapnya.
Advertisement