Kasus COVID-19 Capai Rekor Tertinggi, Filipina Justru Cabut Lockdown

Filipina mencabut aturan lockdown di saat kasus COVID-19 mencapai rekor tertinggi.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 07 Sep 2021, 10:18 WIB
Petugas kesehatan mendorong keluar tempat tidur setelah orang yang menempatinya meninggal akibat komplikasi COVID-19 di sebuah rumah sakit di Manila, Senin (26/4/2021). Infeksi COVID-19 di Filipina melonjak melewati 1 juta pada hari Senin dalam tonggak suram terbaru. (AP Photo/Aaron Favila)

Liputan6.com, Jakarta - Filipina akan mencabut perintah tinggal di rumah di ibu kota Manila pada minggu ini karena uji coba granular lockdowns (penguncian granular), kata seorang pejabat pada Senin, 6 September 2021 dalam upaya untuk mengendalikan kasus COVID-19 dan menghidupkan kembali ekonomi.

Filipina juga melaporkan 22.415 kasus COVID-19 - rekor tertinggi baru dalam infeksi harian. 

Mengutip Channel News Asia, Selasa (7/9/2021), kementerian kesehatan mengatakan total kasus yang dikonfirmasi mencapai lebih dari 2,1 juta, sementara 103 kematian dilaporkan, menjadikan total kematian menjadi 34.337.

Lebih dari 13 juta orang di wilayah ibu kota nasional telah menjalani lockdown sejak 6 Agustus di tengah rekor infeksi yang dipicu oleh varian Delta yang sangat menular.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pelonggaran Aturan

Petugas keamanan berdiri di samping pengingat protokol kesehatan COVID-19 yang ditempatkan di pintu masuk Bandara Internasional Manila, Rabu (17/3/2021). Kedatangan penumpang di bandara internasional Manila telah dibatasi maksimal 1.500 per hari antara 18 Maret hingga 19 April. (AP Photo/Aaron Favil

Langkah untuk melonggarkan pembatasan mulai hari Rabu diputuskan setelah kasus harian nasional melebihi 20.000 selama tiga hari terakhir - dua kali lipat jumlah pada awal penguncian terbaru - membuat rumah sakit kewalahan karena mereka bergulat akibat kekurangan perawat.

"Lockdown lokal akan diujicobakan di Metro Manila," kata juru bicara kepresidenan Harry Roque, menjelaskan bahwa rumah tangga, bangunan, atau jalan dapat menjadi sasaran. 

Pembatasan yang lebih ringan di wilayah ibu kota nasional, yang menyumbang sekitar sepertiga dari ekonomi negara itu, akan memungkinkan banyak bisnis yang terpukul keras untuk dibuka kembali dan memacu pariwisata lokal.

Berdasarkan pedoman sebelumnya, restoran akan diizinkan untuk menerima pengunjung dan salon kecantikan yang diizinkan untuk beroperasi - meskipun dengan kapasitas yang dikurangi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya