PPKM Level 3-2, Aturan Dine In di Warteg dan Rumah Makan Bisa 60 Menit

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kembali mengeluarkan instruksi terkait PPKM di seluruh wilayah Jawa - Bali. Aturan makan di warung dan warteg diperbarui.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 07 Sep 2021, 09:57 WIB
Warga memilih makanan di salah satu warung makan, Jakarta, Senin (26/7/2021). Pemerintah menyesuaikan aturan PPKM Level 4 pada pelaku usaha kuliner dengan mengizinkan menerima pengunjung makan di tempat dengan protokol kesehatan dan waktu makan maksimal 30 menit. (Liputan6.comHelmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kembali mengeluarkan instruksi terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah Jawa - Bali. Dalam instruksi terbarunya yang bernomor 39 Tahun 2021 tentang PPKM Level 2-4 Jawa-Bali, aturan makan di warung makan/warteg kembali direvisi.

Melalui instruksi teranyarnya, Tito kembali melonggarkan kebijakan jam makan khusus untuk kota/kabupaten berstatus PPKM level 3 dan 2 di warung makan, lapak jajan, dan sejenisnya.

Sebelumnya hanya dibolehkan 30 menit, kini para pelanggan tempat tersebut diizinkan makan di tempat hingga 1 jam dengan catatan jam operasional dibatasi hanya sampai pukul 21.00 dengan kapasitas hingga 50 persen saja.

"Warung makan/warteg, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan sejenisnya diizinkan buka dengan protokol kesehatan ketat dan waktu makan maksimal 60 menit," tulis Tito seperti dikutip Liputan6.com, Selasa (7/9/2021).


PPKM Level 4, Makan di Tempat 30 Menit

Sementara itu, untuk kota dan kabupaten yang masih berstatus level 4 di Jawa - Bali, kebijakan diterapkan lebih ketat.

Melalui instruksi yang sama, Tito masih membatasi waktu jam makan di tempat selama 30 menit dengan maksimal kapasitas pengunjung 50 persen dan jam buka operasional hanya sampai pukul 8 malam.

Sebagai informasi, aturan tersebut berlaku 7-13 September 2021. Selanjutnya, pemerintah akan kembali mengevaluasi seiring dengan perkembangan Covid-19.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya