Bumi Serpong Damai Buka Peluang Sediakan Lahan untuk Bisnis Data Center

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) sebagai pengembang menyediakan lahan dan investasi untuk data center.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Sep 2021, 14:18 WIB
Sinar Mas Land melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk. memulai misi pembangunan TOD di BSD City (dok: Sinar Mas Land)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) membuka peluang bisnis untuk masuk bisnis data center. Saat ini, perseroan dalam pembicaraan dengan berbagai partner strategis untuk potensi bisnis data center.

Sekretaris Perusahaan PT Bumi Serpong Damai Tbk, Christy Grassella menuturkan, bisnis data center sedang tren. Pihaknya sebagai pengembang menyediakan lahan untuk data center. Perseroan menyatakan berkapabilitas untuk menyiapkan tanah dan lahan untuk data center.

"Area landbank BSDE sudah cukup karena total konsolidasi sebesar 4.300 hektar. Sekitar 2.300 terletak di BSD City dan ini memberi peluang bagi investor data center untuk meninjau lebih lanjut kemana mereka akan investasi. Peluang bisnis akan terima baik," ujar Christy dalam paparan publik live 2021, Selasa (7/9/2021).

Sementara itu, Presiden Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk, Franciscus Xaverius RD menuturkan, data center merupakan komponen perangkat platform digital dan membutuhkan investasi cukup besar, serta dioperasikan sangat khusus. Untuk investasi dalam bidang data center tersebut masih dalam pembicaraan.

"BSDE masih melihat-lihat dan masih dalam pembicaraan dengan berbagai partner strategis kemungkinan-kemungkinannya," ujar dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Optimistis Capai Target Pra Penjualan 2021

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sementara itu, terkait pra penjualan, perseroan telah meraih pra penjualan Rp 4,51 triliun hingga semester I 2021. Pra penjualan itu berasal dari residential atau landed house sebesar Rp 3,01 triliun, komersial Rp 1,16 triliun dan joint venture land lot Rp 354 miliar.

Perseroan menargetkan pra penjualan Rp 7 triliun pada 2021. Adapun pra penjualan ini akan dibukukan pada pendapatan laporan keuangan perseroan setelah memenuhi persyaratan atas produk dari BSDE kepada pembeli.Christy menuturkan, pihaknya optimistis pra penjualan Rp 7 triliun dapat tercapai pada 2021.

Hal ini mengingat kontribusi terbesar pra penjualan dari rumah tapak dan penjualan rumah tapak ini juga yang menjadi fokus perseroan.

Dengan penjualan rumah tapak ini juga menjadi penyelamat di tengah bisnis recurring income seperti mal dan kantor yang lesu lantaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk mencegah penyebaran COVID-19.Ia mengatakan, dari penelitian perseroan, masyarakat Indonesia terutama Jabodetabek masih sangat menyukai untuk membeli rumah tapak.

"Kami fokus untuk menyediakan hunian yang nyaman dan sesuai permintaan pasar. Harga (produk rumah-red) di bawah Rp 1 miliar-Rp 2 miliar dan Rp 2 miliar-Rp 5 miliar," kata dia.

Ia menambahkan, pihaknya juga menyediakan produk premium dengan sediakan satu klater eksklusif. Harga properti bisa Rp 15 miliar-Rp 30 miliar."Rumah tapak masih jadi fokus kami dalam 10 tahun ini, tahun ini dan tahun depan. Ini strategi jitu siasati animo masyarakat," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya