Liputan6.com, Jakarta - Fitur baru untuk memindahkan obrolan WhatsApp menjadi bahan sindiran dari pesaingnya, Telegram. Telegram menganggap fitur ini sudah ketinggalan zaman.
Olok-olok tersebut dilontarkan akun Twitter Telegram pada balasan tweet WhatsApp. Dalam cuitannya WhatsApp mengumumkan fitur baru mereka, yang bisa memindahkan chat dari iOS ke Android.
Baca Juga
Advertisement
"Tahun berapa ini?" kata aplikasi pesan buatan Durov bersaudara ini di akun Twitter Telegram, lewat sebuah meme.
Mengutip Gizchina, Selasa (7/9/2021), WhatsApp baru-baru ini mengumumkan fitur migrasi chat antara iPhone dan Android di akun Twitter resminya.
Sementara, Telegram sudah menerapkan pencadangan otomatis semua chat melalui cloud. Pengguna iOS pun bisa memindahkan obrolan ke Android dan sebaliknya, tanpa perlu migrasi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Olok-Olok Telegram ke WhatsApp
Selain itu, fitur baru WhatsApp juga diolok-olok Telegram karena belum sepenuhnya bisa diterapkan oleh semua pengguna.
Seperti diketahui, fitur migrasi dari iOS ke Android ini baru berlaku satu arah dan belum bisa sebaliknya. Selain itu fitur transfer riwayat chat baru tersedia untuk perangkat Samsung.
Dalam beberapa unggahan warganet yang menjadi pendukung Telegram, akun berlogo pesawat kertas putih dengan latar biru itu pun membalas komentar-komentar mereka.
Advertisement
1 Miliar Unduhan Telegram
Telegram sendiri beberapa waktu lalu dilaporkan oleh Sensor Tower telah mencapai satu miliar unduhan di Google Play.
Meski begitu, pengguna WhatsApp saat ini masih paling banyak di dunia dibandingkan aplikasi pesan instan lainnya. Lebih dari dua miliar pengguna aktif bulanan dilaporkan di aplikasi milik Facebook itu.
Seperti halnya dengan pesaing utamanya WhatsApp, India adalah pasar terbesar untuk Telegram. Sensor Tower menyebut pasar internet terbesar kedua di dunia itu mewakili sekitar 22 persen dari penginstalan atau pemasangan aplikasi.
"India diikuti Rusia dan Indonesia, yang masing-masing mewakili sekitar 10 persen dan 8 persen dari semua penginstalan aplikasi."
"Penginstalan aplikasi dipercepat pada tahun 2021, mencapai sekitar 214,7 juta penginstalan pada paruh pertama 2021, naik 61 persen dari tahun ke tahun dari 133 juta pada Semester 1 2020,” Sensor Tower memaparkan.
Perlu dicatat bahwa jumlah pemasangan tidak sama dengan basis pengguna aktif aplikasi. Telegram memiliki sekitar 500 juta pengguna aktif bulanan pada awal tahun ini.
Infografis Waspada WhatsApp Rentan Dibobol Hacker
Advertisement