Liputan6.com, Seoul - Warga Korea Selatan (Korsel) sepertinya sudah lelah dengan protokol pembatasan ketat. Hampir 60 persen mendukung strategi baru melawan COVID-19. Menurut survei terbaru, publik mendukung ada protokol baru untuk "hidup bersama COVID-19."
Responden menilai lebih baik fokus kepada mengobati pasien dengan gejala parah, ketimbang berusaha mencegah penyebaran virus corona.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan laporan Yonhap, Selasa (7/9/2021), protokol baru itu bisa membuat masyarakat kembali memulihkan mayoritas kehidupan sebelum pandemi. Aturan social distancing juga minimal saja.
Survei di Realmeter menunjukkan 58,5 persen responden setuju pada adopsi protokol "hidup bersama COVID-19". Ada 34,3 persen yang menolak, sementara 7,2 persen tidak yakin.
Meski demikian, banyak warga usia 20 tahunan yang menolak untuk kembali ke gaya hidup sebelum pandemi. Masyarakat kota di selatan, seperti Busan dan Ulsan juga cenderung menolak.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Fokus ke Lansia
Vaksinasi di COVID-19 juga termasuk tinggi. Pada Oktober mendatang, 50 persen populasi diprediksi akan mendapat vaksin dua dosis penuh.
Komisioner Korea Disease Control and Prevention Agency, Jeong Eun-kyeong, menyebut fokus di Korsel adalah vaksinasi lansia serta orang dewasa.
Apabila 90 persen lansia dan 80 persen orang dewasa sudah mendapat vaksin, maka pembatasan virus bisa dilonggarkan secara signifikan.
Hingga Sabtu lalu, ada 40,2 persen masyarakat berusia 17 tahun ke atas yang mendapat dosis full vaksin COVID-19.
Survei tersebut memiliki margin of error plus atau minus 4,4 persen dan level kepercayaan 95 persen.
Advertisement