58 Persen Warga Korsel Dukung Strategi Hidup Bersama COVID-19

Warga Korsel sepertinya sudah lelah dengan pembatasan terkait COVID-19. Hidup Bersama COVID-19 dinilai lebih bagus.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 07 Sep 2021, 17:30 WIB
Pasangan mengenakan masker saat berdiri di bawah pohon yang mekar di Distrik Yeouido, Seoul, Korea Selatan, 5 April 2020. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan virus corona COVID-19 sebagai pandemi sejak 11 Maret 2020 lalu. (Ed JONES/AFP)

Liputan6.com, Seoul - Warga Korea Selatan (Korsel) sepertinya sudah lelah dengan protokol pembatasan ketat. Hampir 60 persen mendukung strategi baru melawan COVID-19. Menurut survei terbaru, publik mendukung ada protokol baru untuk "hidup bersama COVID-19."

Responden menilai lebih baik fokus kepada mengobati pasien dengan gejala parah, ketimbang berusaha mencegah penyebaran virus corona.

Berdasarkan laporan Yonhap, Selasa (7/9/2021), protokol baru itu bisa membuat masyarakat kembali memulihkan mayoritas kehidupan sebelum pandemi. Aturan social distancing juga minimal saja.

Survei di Realmeter menunjukkan 58,5 persen responden setuju pada adopsi protokol "hidup bersama COVID-19". Ada 34,3 persen yang menolak, sementara 7,2 persen tidak yakin.

Meski demikian, banyak warga usia 20 tahunan yang menolak untuk kembali ke gaya hidup sebelum pandemi. Masyarakat kota di selatan, seperti Busan dan Ulsan juga cenderung menolak.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Fokus ke Lansia

Seorang umat Buddha menuangkan air ke patung Buddha saat upacara merayakan ulang tahun Buddha di Kuil Jogye, Seoul, Korea Selatan, Rabu (19/5/2021). Umat Buddha mengunjungi kuil di seluruh negeri untuk merayakannya ulang tahun Sang Buddha. (AP Photo/Lee Jin-man)

Vaksinasi di COVID-19 juga termasuk tinggi. Pada Oktober mendatang, 50 persen populasi diprediksi akan mendapat vaksin dua dosis penuh.

Komisioner Korea Disease Control and Prevention Agency, Jeong Eun-kyeong, menyebut fokus di Korsel adalah vaksinasi lansia serta orang dewasa.

Apabila 90 persen lansia dan 80 persen orang dewasa sudah mendapat vaksin, maka pembatasan virus bisa dilonggarkan secara signifikan.

Hingga Sabtu lalu, ada 40,2 persen masyarakat berusia 17 tahun ke atas yang mendapat dosis full vaksin COVID-19.

Survei tersebut memiliki margin of error plus atau minus 4,4 persen dan level kepercayaan 95 persen.


Infografis COVID-19:

Infografis Benarkah Vaksin Covid-19 Bikin Kekebalan Tubuh 100 Persen?

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya