Latih Interpersonal Skill Bantu Anak Sampaikan Pendapat dengan Tetap Menghargai Orang Lain

Menyampaikan pendapat dengan baik dan tetap menghargai lawan bicara merupakan salah satu hal yang bisa dilatih sejak dini.

oleh Diviya Agatha diperbarui 10 Sep 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi Mindful Parenting | unsplash.com/@leash_delegge

Liputan6.com, Jakarta Menyampaikan pendapat dengan baik dan tetap menghargai orang lain merupakan hal yang sulit bagi beberapa orang. Hal tersebut tentu bisa dilatih sejak dini dengan cara-cara yang tepat.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. Alfa P. Meutia SpOG(K) Urogin mengungkapkan bahwa untuk melatih anak dapat menerima masukan dengan baik bisa dilakukan dengan pendekatan yang tepat. Seperti memperlakukan anak sebagai teman, misalnya.

"Kita berusaha untuk memperlakukan mereka seperti teman. Artinya, orang tua bisa bercerita, tapi tetap tahu posisi masing-masing. Karena orang yang lebih tua tentu anak juga harus lebih santun dalam bertutur kata dan menghormati kalau diberikan masukan," ujar Alfa pada Health-Liputan6.com melalui sambungan telepon, Selasa (7/9/2021).

 


Kebebasan anak

Alfa menjelaskan, ketika seorang anak diberikan kebebasan untuk menentukan pilihannya, bukan berarti mereka tidak mau mendengarkan pendapat orang lain.

"Dikasih saran gak mau, karena sudah merasa paling benar sendiri. Nah itu hal-hal yang perlu dihindari. Dari awal jadi dikasih pemahaman bahwa kita akan mendampingi anak untuk menemukan potensi mereka, tapi mendampingi itu artinya ada masukan juga yang dia harus terima," kata Alfa.

Tak hanya peran keluarga, peran lingkungan sekitar seperti guru dan teman-teman di sekolah juga bisa membantu pembentukan interpersonal skill yang baik pada anak.

"Menurut saya, sekolah itu bukan cuma soal belajar akademisnya. Tapi bagaimana bisa bersosialisasi, mengembangkan kemampuan komunikasi, dan belajar menghargai orang lain," ujar Alfa.

 


Menggali potensi diri

Menurut Alfa, memperlakukan seorang anak sebagai satu pribadi sendiri yang memiliki keinginannya masing-masing dapat membantunya untuk bertumbuh dengan baik. Dengan begitu, seorang anak pun bisa menemukan potensinya.

"Jadi bukan orang yang disuruh-suruh gitu, ya. Kita coba encourage mereka itu maunya apa. Kita coba ikuti, kalau ternyata hasilnya bagus dan dia menikmati, bisa jalan terus. Tapi kalau tidak, kita harus kasih tahu kalau itu kayaknya kurang cocok," ujar Alfa.

Sebagai seorang ibu, Alfa pun mengungkapkan bahwa anak-anaknya akan bebas menentukan pilihan masing-masing atau menggali potensi diri. Namun, sikap santun juga tetap diperlukan.

Sehingga walaupun berbeda pendapat dalam hal apa yang ingin diraih, sang anak pun harus bisa menyampaikan pendapatnya dengan baik tapi tetap bisa menghargai lawan bicaranya.


[INFOGRAFIS] Asah Kepandaian Matematis Anak Sejak Balita

Memiliki buah hati yang tumbuh dengan kemampuan matematis yang hebat bukankah menjadi salah satu impian seorang ibu?

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya