Liputan6.com, Jakarta Seiring perkembangan Corona di Indonesia yang semakin menurun, stok obat terapi COVID-19 pun sampai saat ini mencukupi. Apalagi keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) COVID-19 di rumah sakit juga turun.
Menurut Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono, kondisi penurunan COVID-19 nasional yang turun harus menjadi pendorong bagi rumah sakit berbenah diri untuk memperbaiki kualitas dan efisienkan kembali protokol penanganan pasien secara optimal.
Baca Juga
Advertisement
"Kemudian mengevaluasi lagi pengobatan, vaksin sekaligus obat terapi COVID-19 ini secara baik, sehingga ke depannya kalau kita menangani kasus-kasus yang berat, kita akan mendapatkan protokol yang lebih baik," terang Dante saat Konferensi Pers PPKM pada Senin, 6 September 2021.
"Untuk ketersediaan obat sampai saat ini masih mencukupi. Kami melakukan daily meeting (pertemuan harian) dengan pemerintah daerah, industri farmasi, Pedagang Besar Farmasi (PBF), dan apotek untuk pemantauan ketersediaan obat."
Kemenkes juga mendorong pemerintah daerah dan fasilitas pelayanan kesehatan melakukan pembelian obat melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
"Diharapkan ketersediaan obat ini dapat dipantau secara online dan baik," lanjut Dante.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Stok Obat COVID-19 Secara Nasional
Dante Saksono Harbuwono menambahkan, hasil evaluasi Kemenkes, ketersediaan obat secara nasional mencukupi. Bahkan stok obat sampai September 2021 juga masih tersedia.
Walau begitu, Kemenkes mencatat masih ada provinsi dengan stok obat terapi COVID-19 kurang. Pemantauan ketersediaan obat dan pembelian bisa segera dilakukan.
"Kami evaluasi memang ketersediaan obat secara nasional ini sudah mencukupi. Untuk pembelian obat pada apotek dapat dilakukan melalui ritel, ini bisa dilakukan lewat https://farmaplus.kemkes go.id," tambah Dante.
Advertisement
Stok Obat COVID-19 sampai September 2021
Ketersediaan stok obat terapi COVID-19 hingga September 2021 dari data Kemenkes per 5 September 2021 sebagai berikut:
- Multivitamin 41.840.826
- Favipiravir 103.333.241
- Remdesivir 1.246.475
- Tocilizumab 400 mg/20 ml 11.128
- IVIg 50% 50 mg 170.779
- Oseltamivir 7.345.860
- Azithromycin 12.396.301
- Ivermectin 4.210.675
Sementara itu, ada provinsi dengan stok obat terapi COVID-19 yang masih kurang dari kebutuhan, khususya obat Favipiravir, yakni:
- Jawa Tengah: kebutuhan 649.663, stok 567.352
- Papua: kebutuhan 417.199, stok 190.250
Infografis Meroketnya Harga Obat dan Asupan Covid-19
Advertisement