Liputan6.com, New Delhi - Ketika kasus dan kematian COVID-19 meledak di India pada bulan April dan Mei, Rumah Sakit Sir Ganga Ram utama New Delhi dan beberapa lainnya kehabisan oksigen sehingga banyak pasien di ibu kota meninggal.
Walaupun keadaan sudah membaik setelahnya, rumah sakit telah belajar dari pengalaman pahit selama gelombang kedua COVID-19, ketika tumpukan kayu pemakaman dibakar tanpa henti dan jasad berserakan di tepi sungai suci Gangga. Demikian seperti melansir Channel News Asia, Selasa (7/9/2021).
Advertisement
Ketika itu India bersiap menghadapi kemungkinan lonjakan infeksi lain di sekitar musim festival September hingga November.
Tempat tidur rumah sakit pun telah ditambahkan di fasilitas di seluruh negeri, dan rumah sakit bekerja untuk memastikan pasokan oksigen yang cukup.
RS Ganga Ram meningkatkan kapasitas penyimpanan oksigennya sebesar 50 persen, telah memasang pipa sepanjang 1 km yang membawa gas langsung ke ICU COVID-19, dan memasang peralatan untuk menjaga aliran oksigen tetap tinggi.
Pihak rumah sakit juga telah memesan pabrik penghasil oksigen di tempat, yang sebagian besar dibuat di Eropa dan dapat memakan waktu berbulan-bulan untuk tiba mengingat lonjakan permintaan secara global.
"Mengingat kemungkinan munculnya mutan virus corona, dengan tingkat penularan dan kekebalan yang lebih tinggi, rumah sakit terus mempersiapkan yang terburuk," kata Satendra Katoch, direktur medis rumah sakit,
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penambahan Fasilitas Kesehatan
Secara nasional, India telah menambahkan lebih banyak tempat tidur rumah sakit dalam beberapa bulan terakhir dan mengimpor lebih dari 100 pembawa oksigen untuk meningkatkan total menjadi sekitar 1.250.
Perusahaan seperti Linde berencana untuk meningkatkan produksi oksigen secara keseluruhan sebesar 50 persen menjadi 15.000 ton per hari.
Pemerintah federal, sementara itu, telah menyetujui pembangunan hampir 1.600 pabrik penghasil oksigen di rumah sakit, meskipun kurang dari 300 telah didirikan pada awal bulan lalu karena proses impor membutuhkan waktu.
Advertisement