Liputan6.com, Jakarta - PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) menargetkan kenaikan pendapatan 10 persen untuk semester II 2021. Hal itu merujuk pada kinerja Perseroan yang masih mencatatkan kenaikan pada paruh pertama tahun ini kendati masih dalam suasana pandemi COVID-19.
“Terkait pendapatan, mungkin kita bisa naik sekitar 10 persen dari semester I. Kita optimis akan jauh lebih tinggi daripada tahun kemarin. Karena kalau kita lihat kuartal I 2021, labanya dibandingkan tahun lalu kenaikannya tinggi,” kata Direktur Dharma Satya Nusantara, Jenti Widjaja dalam public expose live, Selasa (7/9/2021).
Advertisement
Selama semester I 2021, DSNG mencatat penjualan sebesar Rp 3,3 triliun, naik 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari total penjualan tersebut, segmen usaha kelapa sawit memberikan kontribusi Rp 2,7 triliun atau sekitar 82 persen.
DSNG mencatat perolehan EBITDA pada semester I 2021 sebesar Rp 809 miliar, naik 17 persen dibandingkan dengan EBITDA periode yang sama tahun sebelumnya, dengan margin EBITDA sebesar 26 persen, membaik dibandingkan margin EBITDA semester I tahun lalu sebesar 22 persen.
Pada periode ini, DSNG membukukan laba sebesar Rp 213 miliar, naik sekitar 19 persen dibandingkan Semester I tahun lalu, yang didorong oleh kenaikan harga rata-rata CPO Perseroan dan membaiknya kinerja usaha produk kayu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penerapan ESG
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama DSNG, Andrianto Oetomo berkomitmen akan membawa Perseroan menjadi yang terdepan dalam lima tahun mendatang. Hal itu merujuk pada kondisi Perseroan saat ini yang cukup mampu mengikuti perubahan, salah satunya melalui penerapan ESG.
"Lima tahun mendatang kita akan menjadi perusahaan sawit yang paling siap untuk menghadapi perubahan zaman. Di mana ESG menjadi hal yang sangat penting. Kita selalu akan berusaha menjadi yang terdepan," kata dia.
Di sisi lain, penerapan ESG ini juga menjadi katalis positif bagi Perseroan. Selain memudahkan dalam pendanaan, penerapan ESG yang dilakukan Perseroan menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli.
"(ESG) itu memberikan keuntungan buat kita. Di mana produk kita menjadi product of choice dari pembeli-pembeli kita yang notabene pemain besar dunia,” imbuhnya.
Selain itu, produktivitas perusahaan juga dinilai lebih optimal dengan penerapan ESG. Tidak hanya dari segi ekonomi tetapi juga memanfaatkan kemajuan teknoteknologi untuk menurunkan biaya produksi.
Pada penutupan perdagangan Selasa, 7 September 2021, saham DSNG turun 1,92 persen ke posisi Rp 510 per saham. Saham DSNG dibuka stagnan di posisi Rp 520 per saham. Saham DSNG berada di level tertinggi Rp 520 dan terendah Rp 500. Total frekuensi perdagangan 3.650 kali. Total volume perdagangan 235.102. Nilai transaksi Rp 12 miliar.
Advertisement