Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta memastikan tidak ada lagi jaringan utilitas udara yang semrawut pada 2021. Penataan dan pengendalian jaringan akan dilakukan di bawah tanah melalui Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) Jakarta.
Guna merealisasikan hal tersebut, Pemprov DKI menggandeng PT Amarta Karya (Persero) dan PT MTN perusahaan yang bergerak di investasi dan perdagangan, dalam rangka pengerjaan jaringan utilitas menuju kawasan Jakarta Smart City.
Advertisement
Direktur Utama PT Amarta Karya (AMKA) Nikolas Agung mengatakan, kerja sama yang dilakukan dengan PT MTN dalam rangka mendukung program pemerintah DKI Jakarta untuk menata jaringan utilitas kabel bawah tanah.
“Nanti teknik yang dikerjakan oleh PT AMKA yaitu melakukan pengeboran jaringan bawah tanah sedalam tiga setengah meter. Kemudian pemasangan ducting untuk pemasangan viber optic,” kata Niko dikutip Selasa (7/9/2021).
Nikolas mengungkapkan, tahap pertama pengerjaan jaringan ulilitas kabel oleh PT AMKA di DKI Jakarta hingga Desember tahun ini rencanyanya 50 KM. Dan program ini terus bertambah hingga 500 KM, meliputi wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.
Menurut dia, ada 35 ruas jalan utama yang akan dilakukan penataan kabel utilitas di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Tahun ini adalah sebagai langkah awal proses pengerjaan proyek utilitas setelah PT AMKA menjalin kerja sama dengan PT MTN.
Kendati demikian, guna kelancaran proses pembangunan ulilitas jaringan kabel
di dua wilayah tersebut agar tidak bersinggungan dengan masyarakat maupun lembaga lainnya, pihaknya terus berkoordinasi dengan PT MTN dalam rangka mengurus kelengkapan perizinan.
“Kita tentunya akan bergandengan tangan dengan stakeholder yang lain agar proses pembangunan ultilitas ini berjalan dengan lancer. Namun dalam kaitan ini kami akan fokus di konstruksi pengerjaannya. Adapun proses perizinan dan yang lainnya nanti PT MTN yang akan mengurusnya, dan tentunya dengan dibantu oleh teman-teman dari AMKA,” jelas Nikolas.
Nikolas mengakui bahwa pengerjaan di tengah kota berbeda dengan di pinggir kota, menurut dia hal ini sebagai pembelajaran bagi AMKA dalam rangka sharing knowledge baik itu pihak MTN maupun PT AMKA sebagai perusahaan BUMN.
Nikolas mengatakan, berdasarkan program pemerintah, target utilitas kabel di DKI Jakarta dalam lima tahun mendatang seluruhnya harus sudah di dalam tanah.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jaringan Utilitas
Sementara itu, direktur utama PT MTN Muhammad Faisal Rani mengatakan, bahwa kerja sama pembangunan utilitas kabel ini baru pertama kalinya dilakukan, terutama dengan pihak perusahaan BUMN.
“Pihak MTN sendiri sebagai investor untuk membangun sarana jaringan utilitas. Seperti kita ketahui bahwa jaringan kabel di udara di Jakarta saat ini sudah sangat crawded. Seperti kabel-kabel yang bergelantungan. Juga kita lihat di pemukiman-pemukiman mewah juga masih terdapat jaringan kabel yang merusah keindahan,” katanya.
Dirinya pun berharap dengan program Jakarta Smart City ini diharapkan tidak ada lagi kabel atau kawasan di DKI Jakarta yang terkesan kumuh.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heri Nugroho mengapresiasi kerjasama antara PT AMKA (Persero) dengan PT MTN dalam rangka pengerjaan jaringan utilitas di DKI Jakarta.
Nugroho mengungkapkan, sebelumnya gubernur Anies Baswedan telah mendorong dua perusahaan yaitu PT Sarana Jaya dan PT Jak Pro untuk menjadi pengawas teknis, pada pelaksanaannya diterapkan 2 periode selama 2 tahun dari 2020-2021.
Oleh karena itu, kata dia, kerja sama ini sekaligus menjadi tantangan. Karena pada saat akhir Desember harus bisa menyelesaikan di 202 KM. Pihaknya juga berharap dengan kehadiran PT MTN dan PT AMKA dapat menyelesaikan pekerjaan tahap awal sepanjang 150 KM agar tepat waktu.
Nugroho juga berharap agar program utilitas di DKI Jakarta ini menjadi new role model bagi Indonesia. Oleh karena itu butuh komitmen dan ketegasan dari pemangku kebijakan agar program smart city ini berjalan dengan baik.
“Tentunya kami akan bertindak tegas, apabila jaringan utilitas kabel ini sudah tersedia maka seluruh kabel harus turun. Jika masih ada yang membandel maka akan kami potong. Oleh karenanya perlu dukungan semua pihak untuk mewujudkan program ini,” pungkasnya.
Advertisement