Liputan6.com, Bandung - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut penanganan Covid-19 di Indonesia saat ini sudah lebih baik. Meski begitu, dia meminta agar semua pihak tidak cepat puas.
Baca Juga
Advertisement
"Jadi saya titip sekarang pencapaian kita sangat baik tapi sekali lagi jangan jemawa, jangan sombong bahwa ini sudah ultimate objective kita, belum. Masih panjang cerita ini masih bisa datang lagi macam-macam nanti varian kita enggak tahu," ujarnya di sela rapat pengarahan giat Satgas PPKM DAS Citarum di Kota Bandung, Selasa (7/9/2021).
Luhut memaparkan, terkait proposal dari bidang kesehatan publik di Harvard. Dia pun menyimpulkan kajian penelitian tersebut dan sebagian besar sudah dipenuhi dalam penanganan Covid-19.
"Yang menarik adalah apa yang dia tulis semua itu kita sudah kerjain kecuali dua yang tidak dia tulis, peran TNI dan Polri. Dan kedua, pengguna PeduliLindungi," katanya.
Luhut menjelaskan, peran TNI/Polri dalam penanganan Covid-19 sangat berdampak. Sehingga, kerja sama dengan pemerintah daerah (daerah) disebut telah berhasil menurunkan kasus Covid-19.
"Jadi, sinergitas antara pemda dan TNI/Polri itu luar biasa itu bisa membantu sehingga kita bisa turun dengan cepat sebenarnya juga diperbincangkan di Asia ini. Tadi barusan juga saya terima lagi dari luar angka absolut penanganan dari covid ini kita lebih bagus dari Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Korea Selatan, dan Taiwan," tuturnya.
Meski demikian, Luhut meminta agar semua pihak tetap waspada. Dia berharap capaian itu tidak membuat masyarakat mengendorkan protokol kesehatan dan upaya pengendalian Covid-19 yang telah dibangun selama ini.
"Jadi kita menjadi top sekarang ini. Tapi apa yang perlu disombongkan? Tidak. Karena masih jauh cerita ini, bisa besok lusa atau dua minggu bisa (meningkat). Kenapa? Kalau kita tidak disiplin. Jadi saya titip semua, kita jangan jemawa, kita harus betul-betul alert, jadi ketentuan yang kita buat, bertahap bertingkat dan berlanjut untuk pembukaan itu tujuannya," katanya.
Luhut mengaku dirinya menyarankan pada Presiden Joko Widodo agar penurunan kasus saat ini tidak cepat-cepat direspon dengan pelonggaran.
"Saya lapor ke Pak Presiden, kita enggak bisa buru-buru semua ini, awal-awal presiden tanya. Pak, karena saya lihat banyak negara maju seperti Amerika, Korea, Jepang, di China, di Inggris, Israel yang paling hebat katanya itu sudah 63 persen lebih divaksin, sekarang naik lebih tinggi dari kita dari jumlah yang kena. Jadi saya mohon kita semua harus hati-hati. Protokol kesehatan harus kita jaga," ungkapnya.
Selain itu, Luhut juga menyebut jika penanganan Covid-19 di Jawa Barat saat ini lebih baik daripada Singapura per hari ini.
"Sekali lagi saya titip semua di Jabar ini, Bandung ini karena Bandung ini lebih bagus daripada Singapura per hari ini. Tapi apakah dua minggu lagi bisa terus begini? Enggak tahu, begitu kita tidak disiplin, langsung naik lagi dia dan untuk menurunkannya, kita berdarah-darah lagi. Jadi saya titip untuk semua," ujar Luhut.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.