Liputan6.com, Jakarta - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) siapkan belanja modal USD 40,5 juta atau sekitar Rp 576,21 miliar (asumsi kurs Rp 14.227 per dolar Amerika Serikat) pada 2021. Hingga semester I 2021, belanja modal sudah terserap USD 4,8 juta atau sekitar Rp 68,28 miliar.
“Anggaran capex 2021 targetkan USD 40 juta. Realisasi sampai dengan paruh pertama hampir USD 5 juta,” ujar Direktur ITMG Jusnan Ruslan, saat paparan public live 2021 yang ditulis Rabu (8/9/2021).
Advertisement
Belanja modal antara lain dipakai untuk pengembangan proyek seperti NPR,TIS dan GPK. Penyerapan belanja modal sebagian besar untuk 2021.
"Untuk kegiatan overhaul atau maintenance peralatan tambang TRUST sebetulnya baru pindah dari Bontang ke Melak. Salah satu momentum untuk pembaruan perbaikan, konsentrasi dan dilakukan di Melak. Juga untuk progress dari perusahaan yang kita kembangkan GPK,” ujar dia.
Hingga semester I 2021, perseroan telah menjual batu bara 9 juta metrik ton. Pasar terbesar masih dari China yang mencapai 30 persen. Disusul Indonesia 19 persen, Jepang 16 persen, Filipina 8 persen, Thailand 7 persen dan Bangladesh 6 persen. Perseroan menargetkan penjualan batu bara mencapai 21,5-22,4 metrik ton pada 2021.
Berdasarkan status kontrak, batu bara perseroan sudah 79 persen dikontrak dan 21 persen belum. Sedangkan dari harga, 56 persen tetap, 21 persen belum terjual dan 24 persen mengikuti indeks.
Terkait harga batu bara yang terus menguat, perseroan menilai harga dipengaruhi permintaan tinggi selain dari China, India, dan Asia Yimur. "Taiwan ,Korea Selatan juga dari domestik Indonesia sendiri, Eropa juga permintaa nlagi tinggi,” ujar dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham ITMG
Pada penutupan perdagangan Selasa, 7 September 2021. Saham ITMG ditutup naik 0,59 persen ke posisi Rp 16.975 per saham. Saham ITMG dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 16.900 per saham.
Saham ITMG berada di level tertinggi Rp 17.050 dan terendah Rp 16.700 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.601 kali dengan volume perdagangan 10.644. Nilai transaksi Rp 18 miliar.
Advertisement