Liputan6.com, Jakarta - Situasi pandemi Covid-19 menantang bagi banyak bidang usaha, termasuk fashion. Namun, selalu ada cara untuk bertahan, seperti yang dilakukan brand lokal penyedia perlengkapan kegiatan luar ruang, Eiger.
Jenama asal Bandung itu menggunakan berbagai strategi, salah satunya dengan berkolaborasi bareng ilustrator lokal. Hari Merdeka, Meizal Rossi, dan Frans digandeng untuk mendesain tiga kaus bertemakan "Kenali Negeri".
"Kenali Negeri merupakan salah satu kampanye dari Eiger yang mengajak masyarakat Indonesia untuk mulai mengenal Indonesia secara lebih dekat, dari keindahan alamnya, keberagaman budaya dan masyarakatnya, hingga tantangan yang saat ini tengah dihadapi oleh Indonesia," kata Nabila Puterina Wahyu, Public Relations Coordinator Eiger Adventure, dalam rilis yang diterima Liputan6.com, beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Advertisement
Ketiga seniman memberikan warna berbeda pada kaus hitam yang menjadi kanvas mereka. Desain karya Hari Merdeka. misalnya, terinspirasi dari semangat kebersamaan anak muda dalam berbagai komunitas kegiatan. Pilihan warna kreator visual itu juga terang sebagai simbol keindahan dari berbagai perbedaan.
Sementara, Meizal Rossi yang merupakan kreator digital, mengajak masyarakat untuk mengeksplorasi dan berinteraksi dengan alam dan sekitarnya. Terakhir, sebagai ilustrator, Frans mengusung konsep Indonesia. Ia terinspirasi dari kekayaan budaya dan keanekaragaman Indonesia melalui berbagai aspek, seperti unsur Gorga Batak dan kostum tari sajojo.
Ketiga jenis kaus hasil kolaborasi ini dijual secara terbatas dengan harga Rp170.845 melalui laman daring Eiger. Nabila mengaku seluruh hasil penjualan akan didonasikan.
"Kaus-kaus ini merupakan hasil kerja sama EIGER dengan UMKM asal Kota Bandung, yang seluruh hasil penjualannya akan kami donasikan untuk pelaksanaan pemulihan kawasan pendakian gunung dan bantuan kepada pemandu gunung di masa pandemi melalui Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI)," ia menerangkan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Luncurkan Lini APD
Sebelum meluncurkan kaus kolaborasi, Eiger lebih dulu meluncurkan lini produk terbaru yang dinamai serial Eiger Protect. Secara umum, lini ini menawarkan berbagai model APD yang diluncurkan setelah melalui proses riset dan pengembangan selama sebulan.
Pembuatan APD itu turut mendongkrak penjualan Eiger. Hingga Juli 2021, brand tersebut mengaku telah mencapai 84,1 persen dari target penjualan kuartal pertama.
Christian Sarsono, CEO PT Eigerindo Multi Produk Industri, menyatakan bahwa penjualan mereka tetap tinggi di masa pandemi via e-commerce. Pasalnya, hampir seluruh toko fisik mereka harus ditutup untuk mematuhi peraturan pemerintah di masa PPKM.
"Eiger akan terus berjuang dan berkontribusi terhadap perbaikan ekonomi nasional. Salah satunya melalui pembukaan lapangan kerja, inovasi, dan juga melakukan transformasi SDM serta penerapan teknologi terbaru," ujarnya.
Advertisement
Ajak Konsumen Peduli
Di sisi lain, Christian mengajak masyarakat peduli dan berpartisipasi dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Caranya dengan membeli produk-produk lokal.
"Dengan bersama-sama ambil peran yang tepat sesuai kemampuan dan tanggung jawab kita, diharapkan proses pemulihan tersebut akan semakin cepat," ujarnya
Fesyen sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif terbukti menjadi salah satu sektor yang memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. Menurut laporan dari Outlook Ekonomi Kreatif 2019 2016, brand dan produk lokal telah menyumbang sekitar 18,01 persen atau senilai Rp166 triliun pada perekonomian negara.
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut bahwa sektor ekonomi kreatif, termasuk fashion, didorong untuk terus berkontribusi dalam roda ekonomi nasional. Dorongan digitalisasi pun jadi salah satu caranya.
Karena itu, Sandi menyebut bahwa publik seharusnya tidak hanya bangga pada produksi barang dalam negeri, namun juga turut berkontribusi secara aktif. "Jangan jadi rohali, rombongan lihat-lihat enggak beli, tapi jadi rojali, rombongan jadi beli," katanya.
7 Tips Aman Belanja di Pasar
Advertisement